Sabtu, 27 Agustus 2011

Prediksi dan Pemetaan Materi UN Bahasa Indonesia 2012


KOLEKSI, PREDIKSI DAN PEMETAAN MATERI SOAL

 BAHASA INDONESIA
UJIAN NASIONAL DAN SELEKSI MASUK
PERGURUAN TINGGI NEGERI TAHUN 2012






DRS. H. ABDUL ROCHMAN

MGMP BAHASA INDONESIA SMA
KOTA BANDUNG




























UNTUK SISWA KELAS XII SMA/SMK & ALUMNI

PERSIAPAN MENGHADAPI UN DAN SMPTN 2012







KATA  PENGANTAR


          Puji dan syukur  penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa  karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun buku panduan  soal bahasa Indonesia ini.
            Buku panduan koleksi dan prediksi ini  penulis susun sebagai bahan persiapan para siswa kelas XII SMA/SMK atau alumni  yang akan menghadapi ujian nasional bagi siswa kelas XII dan  mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SMPTN) tahun 2012. Soal-soal dalam buku panduan ini diharapkan dapat memberikan latihan dan gambaran bagaimana sesungguhnya soal-soal ujian nasional dan soal-soal SMPTN tersebut.
           Dalam buku panduan ini termuat bagaimana strategi mempelajari materi bahasa Indonesia menghadapi ujian nasional dan SMPTN. Bagian berikutnya disajikan koleksi soal-soal ujian nasional dan SMPTN  tahun 2011 disertai  soal-soal latihan prediksi  yang diharapkan dapat memberikan gambaran untuk ujian nasional dan SMPTN tahun 2012.
          Penulis menyadari bahwa dalam penyajian  materi dan soal-soal  dalam buku panduan ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, segala kritik dan saran  demi perbaikan dan penyempurnaanya  akan penulis terima dengan senang hati. Mudah-mudahan  buku panduan yang sederhana ini dapat bermanfaat  bagi para siswa yang menggunakannya.



                                                                          Bandung, Desember 2011
                                                                                     


                                                                                       Penyusun



     
















DAFTAR  ISI


  
             1. Kata Pengantar   .................................................................
             2. Strategi Menguasai Materi Bahasa Indonesia UN dan
                 SMPTN.................................................................................
             3. Uraian Singkat Materi Bahasa Indonesia Menghadapi
                  SMPTN................................................................................
             4. Standar Kompetensi Lulusan Bahasa Indonesia ..................
             5.  Analisis Pemetaan Materi UN Bahasa Indonesia ...............
             6.  Koleksi Soal Unas 2010 (Pakket A) ...................................
             7.  Koleksi Soal Unas 2011 (Pakket B) ...................................
             8.  Koleksi Soal SMPTN 2011 .................................................
             9.  Prediksi Soal UN 2012 (Paket A) ....................................
            10.  Prediksi Soal UN 2012 (Paket B) ...................................
            11. Prediksi Soal UN 2012 (Paket C) ....................................
            12.  Prediksi Soal SMTN 2012 ................................................   



                                                  oooharooo



















STRATEGI MENGUASAI MATERI
BAHASA INDONESIA
UN DAN SMPTN 2012

SEMUA Warga negara Indonesia wajib menguasai bahasa Indonesia, tetapi tidak semua warga Indonesia mampu berbahasa Indonesia. Oleh karena itu, dalam materi tes Ujian  Nasional (UN) dan Seleksi Masuk Pergguruan Tinggi Negeri (SMPTN) selalu menyajikan Tes Kemampuan berbahasa diantaranya kemampuan Berbahasa Indonesia dan Tes Potensial Akademik.
                                               
Apakah Anda sudah menguasai materi bahasa Indonesia untuk menghadapi UN dan SMPTN?

Hati-hati, bahasa Indonesia yang diujikan dalam UN dan SMPTN berbeda dengan bahasa Indonesia yang dipergunakan dalam bahasa sehari-hari. Bahasa Indonesia (dalam pergaulan) tentu saja bukan bahasa Indonesia yang baku. Dalam bahasa Indonesia yang kita pergunakan sehari-hari banyak  kata yang  dalam  pemakaiannya salah kaprah atau dalam  penulisannya  salah. Hal ini kurang disadari oleh pemakainya.
Contoh :
1. Kata acuh   yang berarti perhatian, dalam bahasa  sehari-hari sering diartikan kebalikannya  yaitu tidak ada perhatian.
2. Penulisan maupun pengucapan  kata yang benar yaitu seperti apotek  kadang-kadang ditulis  maupun diucapkan apotik.

Sebagian  besar pelajar  mengatakan, paling malas  belajar mata pelajaran  bahasa Indonesia. Alasannya  karena  sehari-hari saja sudah  berbahasa  Indonesia. Jadi, sudah menguasai  materi terlebih dahulu, sebelum memulai belajar  bahasa Indonesia.
Bagaimana Cara Mengatasinya ?

Ikutilah langkah-langkah berikut ini :

1.  Jangan menganggap bahwa mata pelajaran bahasa Indonesia itu mudah.  Hal ini  akan membuat malas untuk memulai belajar bahasa  Indonesia tersebut.

2.  Pahami setiap pokok materi bahasa Indonesia, baik pada tes UN maupun SMPTN.  Mata pelajaran UN dan SMPTN diharapkan dapat mengumpulkan skor lebih baik dan membantu mata pelajaran lainnya pada perhitungan skor kumulatif. Kita ketahui bahwa skor/nilai mata pelajaran bahasa Indonesia pada UN memiliki batas minimal yang harus diperoleh. Sedangkan pada SMPTN, skor/nilai bahasa Indonesia memiliki pengaruh yang sangat luar biasa untuk menentukan skor kumulatif mata pelajaran yang diujikan yakni pada kemampuan dasar, kemampuan bahasa dan kemampuan IPA atau IPS.        Melihat pentingnya mata pelajaran bahasa Indonesia baik pada UN maupun SMPTN mudah-mudahan Anda akan termotivasi untuk mempelajari bahasa Indonesia dengan sungguh-sungguh.
3. Mengingat pentingnya  tes kemampuan berbahasa, maka  harus menyediakan waktu khusus untuk mempelajari bahasa Indonesia seperti menyediakan waktu untuk pelajaran lain.
4. Pelajari bahasa Indonesia dengan logika bukan sekedar dihapalkan.

 



T E K N I K   M E M P E L A J A R I

BAHASA INDONESIA SMPTN ’2012


   Sama  halnya apabila kita  mempelajari  mata  pelajaran  yang lain seperti Matematika, IPS atau Biologi, dalam mempelajari  bahasa  Indonesia pertama-tama   harus lebih dahulu   dipahami istilah-istilah kebahasaan.
. Untuk  mempermudah pemahaman, pilihlah istilah yang sering muncul dalam soal-soal SMPTN yang lalu. Apabila istilah-istilah kebahasaan tersebut  telah dipahami, hapalkanlah kata-kata kunci atau ciri-ciri yang dimiliki oleh istilah-istilah itu.

Contoh :
1. Kalimat efektif dan  kalimat rancu atau kontaminasi
     Kalimat efektif cirinya : Menggunakan  kata yang tidak berlebihan dengan makna yang jelas 
     Kita semua harus saling tolong-menolong.      efektif ; Kita harus saling menolong.
     Kalimat rancu contoh : Dalam rapat itu membicarakan masalah gotong royong.     efektif;  Dalam rapat itu dibicarakan masalah gotong royong. atau  Rapat itu membicarakan masalah gotong royong.
2. Penulisan kata baku (sesuai EYD)
     Contoh : standarisasi  yang benar  standardisai,  aktifitas  yang benar aktivitas
Langkah berikutnya, melatih pemahaman dan hapalan yang telah dimiliki untuk menyelesaikan soal-soal SMPTN  yang telah lalu.
Langkah tersebut harus dilakukan. Jangan lupa perbanyak membaca kritis, yaitu membaca dengan tujuan memahami isi wacana. Bacalah artikel ilmiah maupun artikel populer, juga sekali-kali bacaan fiksi, bisa berupa prosa maupun puisi. Setiap selesai membaca, tentukan apa temanya, pokok pikirannya, bentuk karangannya berdasarkan isinya, kalimat utama setiap paragrafnya, jenis paragraf, juga membuat kesimpulan isi wacana yang dibaca tersebut. Kegiatan membaca kritis ini berguna untuk menyelesaikan soal-soal kemampuan berbicara, juga soal-soal sastra yang berupa apresiasi sebuah karya sastra.




Komposisi Materi dan Distribusi Soal SMPTN


M A T E R I
DISTRIBUSI SOAL
Keterampilan Bahasa
1-3
Ssintaksis/ tata kalimat
1-3
Semantik/ makna kata/istilah
1-2
Morfologi/ tata kata
1-3
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
1-4
Total
            15 soal

Perhatikan ilustrasi berikut :
 “Orang yang memakan bubur panas, tentu akan menyantap bubur dari bagian yang paling pinggir
(bagian yang dingin), kemudian ke bagian yang dalam (panas), yang tentu saja
tidak akan terasa begitu panas lagi.


Konsep orang yang memakan bubur tersebut dapat kita ibaratkan untuk mengerjakan soal-soal SMPTN, artinya kerjakan soal yang mudah dahulu, kemudian yang sulit, dengan tahapan seperti itu soal tidak akan terasa sulit lagi.
Begitu pun dalam mengerjakan soal-soal bahasa Indonesia, kerjakan soal-soal yang menguji daya ingat atau hapalan tentang istilah atau pemahaman. Istilah biasanya terdapat dalam soal-soal semantik, morfologi/ EYD.
Selesai mengerjakan soal-soal yang berkatagori mudah, langkah berikutnya ialah menyelesaikan soal-soal normal atau tingkat kesulitannya biasa. Pada soal tipe ini yang diujikan tentang pemahaman istilah yang dimiliki, aplikasi pemahaman dan daya ingat. Dalam soal EYD,sintaksis, semantik, biasanya terdapat soal tipe seperti ini.
Contoh :


 Kalimat berikut yang ditulis sesuai EYD adalah ...
A.Dalam mengantisipasi  terjadinya demonstrasi  ribuan karyawan, yakni menuntut   
    kenaikan  upah lembur  jajaran direktur  di perusahaan Metal Perkasa  mengadakan
    koordinasi  bersama dengan  para  Mananjer.
B.Dalam mengantisipasi  terjadinya demonstrasi  ribuan karyawan, yakni menuntut 
    kenaikan  upah lembur,  jajaran Direktur  di perusahaan Metal Perkasa  mengadakan
    koordinasi  bersama dengan   para  mananjer.
C. Dalam mengantisipasi  terjadinya demonstrasi  ribuan karyawan, yakni menuntut 
    kenaikan  upah   lembur  jajaran direktur  di perusahaan Metal Perkasa  mengadakan
    koordinasi  bersama dengan  para  mananjer.
D. Dalam mengantisipasi  terjadinya demonstrasi  ribuan karyawan, yakni menuntut 
    kenaikan  upah  lembur,  jajaran Direktur  di perusahaan Metal Perkasa  mengadakan
    koordinasi  bersama dengan para  Mananjer.
E. Dalam mengantisipasi  terjadinya demonstrasi  ribuan karyawan  yakni menuntut 
    kenaikan  upah  lembur,  jajaran direktur  di Perusahaan Metal Perkasa  mengadakan
    koordinasi  bersama dengan para  Mananjer.

Penyelesaian :
Untuk menjawab soal ini kita harus memahami penulisan kata, huruf, dan penggunaan tanda baca.
Kunci jawaban E. sebelummkata yakni tidak perlu menggunakan koma (,)
Soal berikutnya yang harus dikerjakan ialah soal yang sulit. Pada soal tipe ini diujikan kemampuan menganalisis soal dengan menguraikan istilah yang telah dipahami atau dihapal. Pada soal semantik dan sintaksis. Biasanya soal-soal tipe ini pun tidak akan terasa sulilt.

2.  Ia belum pernah mendapat penghargaan tertinggi.
     Kalimat inti pada kalimat tersebut adalah .....
A.  belum pernah
B.  ia mendapat
C.  pernah mendapat
D. mendapat penghargaan
E.  penghargaan tertinggi

Penyelesaian :
Pertama-tama yang harus kita ingat ciri-ciri kalimat inti yang paling utama yaitu: Kalimat yang hanya terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Jadi, kalimat inti hanya akan terdiri dua kata.
Jawaban adalah B
Langkah berikutnya menganalisis kalimat tersebut, soal yang paling sulit yaitu soal yang berupa analisis permasalahan dan mencari alternatif terbaik untuk pemecahannya. Soal tipe ini terdapat dalam soal kemampuan berbahasa  dan sintaksis.

Soal tipe ini berkisar 10% - 15%. Jadi bila mendapat kesukaran mengerjakannya, sebaiknya tinggalkan saja dulu.

3.  Rumah itu terletak di sebuah bukit pada sebuah lembah. Dari tempat itu, pandangan dapat diarahkan ke aliran sungai yang berliku-liku, bukit-bukit berbatu, serta hamparan tanaman jagung dan kacang yang selalu menjanjikan panen yang baik. Bentuk karangan di atas adalah .....
A.  narasi             D. argumentasi
B.  ekspresi         E.  persuasi
C.  deskripsi

Penyelesaian :
Jika tidak terbiasa membaca kritis, tentu akan sulit menentukan bentuk karangan tersebut. Paragraf tersebut berisikan gambaran atau lukisan letak rumah, sehingga jawaban di atas adalah C.




URAIAN  SINGKAT MATERI
BAHASA INDONESIA
SMPTN 2012


A.  Tata Tulis/Ejaan
       Tata tulis ejaan membahas aturan-aturan penggunaan bahasa secara tertulis. Pengungkapan ide atau gagasan ke dalam bahasa tertulis harus mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku. Kaidah atau aturan penggunaan bahasa tertulis secara lengkap dapat Anda baca dalam buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. 
       Kaidah-kaidah penggunaan ejaan bahasa Indonesia antara lain meliputi :
1.  Penulisan dan Penggunaan Huruf.
Pokok bahasan ini meliputi :
a.  Penulisan abjad ke dalam huruf yaitu mulai A sampai Z.
b.  Penulisan huruf vokal (a, i, u, e, e, o)
c.  Penulisan huruf diftong (ai, au, io)
d.  Penulisan huruf konsonan (b, c, d, f, g, h, j, k, kh, l, m, m, p, q, r, s, t, s, v, w, y, z, ny, ng)
2. Penulisan dan penggunaan huruf besar.
     Aturan untuk menuliskan huruf besar ini ada 13 ketentuan (lihat Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan).
3.  Penulisan Huruf Miring.
a.  Digunakan untuk penulisan nama buku, majalah dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.
     Misalnya:
     Dikutip dari surat kabar Pikiran Rakyat.
b. Digunakan untuk menegas-kan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
c. Untuk menuliskan kata nama-nama ilmiah, atau ungkapan asing, kecuali yang sudah disesuaikan ejaannya.
4. Penulisan Kata.
Aturan penulisan kata meliputi :
a. Penulisan Kata Dasar.
b. Penulisan Kata Turunan yang meliputi penulisan imbuhan (awalan, sisipan dan akhiran) harus ditulis serangkai dengan kata dasar atau bentuk dasar yang mengikuti-nya.
c. Penulisan Gabungan Kata.
· Penulisan gabungan kata yang berupa kata majemuk misal : duta besar, meja tulis, mata pelajaran, per-segi panjang, dsb.
· Penulisan gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai, misalnya: bumiputra, tunawisma, antarkota, dsb.
d. Penulisan Kata Serapan
     Kata serapan yaitu kata-kata yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah yang sudah diserap dan di-jadikan bahasa Indonesia penulisan dan pengucapan-nya sudah disesuaikan dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Misalnya :
· atlet bukan atlit
· apotek bukan apotik
· nasihat bukan nasehat, dsb.
5. Pengunaan Tanda Baca
Penggunaan tanda baca meliputi:
a. Titik (.)
     Aturan penggunaan tanda titik ini kurang lebih ada dua belas ketentuan (lihat ketentuan Umum, Ejaan yang di-sempurnakan).
b. Koma (,)
     Kaidah Penggunaan tanda baca koma (,) ada 13 ketentuan (lihat ketentuan Umum, Ejaan yang di-sempurnakan).
c. Titik Koma ( ; )
d. Titik Dua ( : )
e. Tanda hubung ( - )
f.   Tanda pisah ( _ )
g. Tanda elipsis ( ... )
h. Tanda kutip ( “ ... “ )
     dan seterusnya (lihat Ketentuan Umum Ejaan Yang Disempurna-kan).
B.  Tata Kata (Morfologi)
Tata kata atau morfologi yaitu ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk kata. Kaidah yang mencakup tata kata ini meliputi :
A. Afiks (imbuhan)
·             Awalan : me-, ber-, pe,- per,- di,- ke-, ter-, se-,.
·             Sisipan : el, em, er
·             Akhiran : -an, -i, -kan, -nya
·             Imbuhan Gabung :
X   me-kan             X   ke-an
X   ber-an               X   ter-i
X   per-an               X   se-nya
X   di-kan

B.  Makna Proses Afiksasi
     Makna proses afiksasi yaitu gramatikal yang timbul setelah terjadi pengimbuhan atau afiksasi.
     Misalnya :
X   batu ®  afiksasi membatu ®  makna menjadi
X   makan ® afiksasi pemakan ® makna orang
X   baik  afiksasi memperbaiki ® makna membuat

C.  Fungsi Proses Afiksasi
     Fungsi proses afiksasi yaitu fungsi afiks dalam membentuk kata yang lebih kompleks. Kadang-kadang antara makna dan fungsi suatu afiks (imbuhan) sangat erat hubungan sehingga antara makna dan fungsi itu menjadi satu.
     Misalnya :
     Fungsi dan arti imbuhan per-an pada kata persatuan. Fungsi per-an yaitu membentuk kata benda, sedangkan arti imbuhan per-an pada kata pernyataan hasil bersatu.

D. Reduplikasi (Pengulangan)
     Reduplikasi atau pengulangan yaitu proses pengulangan bentuk kata
1. Bentuk pengulangan kata :
a. Kata ulang utuh yaitu proses pengulangan seluruh kata dasar atau bentuk dasar.
     Misalnya :
     buku ® buku-buku
     petani ® petani-petani
     besar ® besar-besar
     dsb.
b. Kata ulang sebagian yaitu proses pengulangan sebagian dari kata dasar atau bentuk dasar, atau suku kata dasar dari kata yang diulang.
     Misalnya :
      berjalan ® berjalan-jalan
      menolong ® tolong - menolong
      berkejaran ® berkejar-kejaran
      dsb.
c. Kata ulang berimbuhan yaitu proses pengulangan sebuah kata yang disertai dengan proses pengimbuhan.
     Misalnya :
X   buah-buah + an ® buah-buahan
X   orang-orang + an ® orang-orangan
X   ber + ramai-ramai ® beramai-ramai

d. Kata ulang berubah bunyi yaitu proses pengulangan kata disertai dengan perubahan bunyi, baik bunyi vokal maupun bunyi konsonan.
     Misalnya :
X   Perubahan bunyi vokal:
     gerak ® gerak-gerik
     balik ® bolak-balik
     compang ® compang-camping
X  Perubahan bunyi kon-sonan
     sayur ® sayur-mayur
     lauk ® lauk-pauk
     beras ® beras-petas

2.  Makna Proses Reduplikasi
     Proses pengulangan sebuah kata secara gramatikal dapat mengakibatkan perubahan makna. Misalnya yang ditimbulkan oleh proses pengulangan antara lain :
a. Menyatakan banyak misalnya: buku-buku, rumah-rumah, rerumputan, tanam-tanaman, dsb.
b. Menyatakan menyerupai, misalnya : kuda-kudaan, orang-orangan, rumah-rumahan, dsb.
c. Menyatakan saling, misalnya : berkejar-kejaran, tolong-menolong, pukul-memukul, dsb.
d. Menyatakan agak, misalnya : kekanak-kanakan, kebarat-baratan, pening-pening, dsb.
e. Menyatakan kolektif atau jumlah misalnya: satu-satu, berpuluh-puluh, lima-lima, dsb.
f.   Menyatakan intensitas atau menyatakan dalam keadaan :
·   Intensitas kualitatif yaitu menyatakan nilai, misal-nya: baik-baik, besar-besar, pandai-pandai, dsb.
·   Intensitas kuantitatif yaitu menyatakan jumlah, misalnya : gedung-gedung, banyak-banyak, meja-meja, dsb.
·   Intensitas frekuentatif yaitu yang menyatakan kekerapan atau keseringan, misalnya : gerak-gerik, mondar-mandir, menggeleng-gelengkan kepala, dsb.

3. Fungsi Proses Reduplikasi
     Fungsi proses reduplikasi sangat erat hubungannya dengan makna sehingga sulit dipisahkan.
     Misalnya :
     Fungsi atau arti kata ulang surat-menyurat menyatakan banyak macamnya.

E. Komposisi (Pemajemukan)
     Komposisi atau juga kata majemuk. Kata majemuk yaitu paduan dua buah kata yang menimbulkan makna baru. Misalnya : rumah makan, kamar mandi, mata kaki, dsb.

     Berdasarkan bentuknya komposisi atau kata majemuk dibagi menjadi dua:

a. Endosentris yaitu kata majemuk yang salah unsurnya menjadi inti atau dapat ditentukan. D (diterangkan) dan M (Menerangkan).

     Misalnya :
     mata kaki (mata = D, kaki = M)
     orang tua (orang - D, tua = M)
     rumah = D, makan = M)
b. Eksosentris yaitu kata majemuk yang tidak bisa ditentukan unsur intinya atau disebut pula kata majemuk setara.

     Misalnya : suami istri, sanak saudara, hutan rimba, tua muda, dsb.

C.  Tata Kalimat
Tata kalimat yaitu kaidah yang membahas seluk beluk ragam dan bentuk kalimat. Materi yang berkaitan dengan tata kalimat ini antara lain :
1. Frase
     Frase adalah kelompok kata yang bersifat nonprediktif, maksudnya kelompok kata yang tidak menduduki jabatan subjek dan predikat. Frase merupakan unsur pembentuk kalimat.
     Misalnya :
     rumah baru, jalan kereta api, orang kaya.
2. Kalimat
     Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri-sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial atas klausa.
     Misalnya :
     Ini rumah, dia pergi, anak malas, dsb.
3. Pola Kalimat
     Pola kalimat yaitu susunan kalimat berdasarkan struktur tertentu, misalnya pola kalimat berdasarkan :
·   SPOK (Subyek, Predikat, Objek dan Keterangan)
·   DM (Diterangkan dan menerangkan)
·   Pola dasar
KB + KK (Kata Benda + kata Kerja)
KB + KS (Kata Benda + Kata Sifat)

4. Ragam Kalimat
     Ragam Kalimat yaitu macam-macam kalimat.

a. Kalimat Tunggal
     Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya memiliki satu pola kalimat. Salah satu jenis kalimat tunggal yaitu kalimat inti. Kalimat inti adalah kalimat yang hanya terdiri dari SP (Subyek dan Predikat). Sedangkan kalimat tunggal bisa terjadi lebih dari SP, mungkin terdiri dari SPOK.

     Perhatikan contoh berikut :
·   Dia pergi (Kalimat inti/kalimat tunggal)
·   Dia pergi ke Jakarta kemarin. (Kalimat tunggal bukan kalimat inti).
b. Kalimat Luas
     Kalimat luas adalah kalimat sederhana atau kalimat inti yang sudah diperluas. Jika perluasan kalimat sederhana itu membentuk pola kalimat baru maka perluasan itu akan membentuk kalimat majemuk. Tetapi jika perluasan kalimat tersebut tidak membentuk pola kalimat baru perluasan tersebut hanya membentuk kalimat tunggal.
     Contoh :
·   Ayah datang kemarin. (kalimat sederhana)
·  Ayah datang kemarin bersama Ibu (kalimat luas/kalimat tunggal)
·   Ayah datang ketika Ibu pergi ke pasar. (kalimat luas/kalimat majemuk).

5. Kalimat Majemuk
     Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk dapat dibagi menjadi :

a. Kalimat Majemuk Setara (Koordinatif)
     Kalimat Majemuk setara adalah kalimat majemuk yang kedudukan atau hubungan antara pola-pola kalimat itu setingkat atau sederajat.
     Contoh :
·   Saya belajar bahasa Inggris, sedangkan adik belajar bahasa Arab.
·   Dia bukan adiknya, melainkan kakaknya.

b. Kalimat Majemuk bertingkat (subordinat)
     Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang kedudukan atau hubungan pola-polanya tidak setingkat.
     Ada yang lebih tinggi disebut induk kalimat dan pola kalimat yang lebih rendah disebut anak kalimat.
Contoh :
·   Ayah tidak mengetahui bahwa nenek sakit keras (Ayah tidak mengetahui = induk kalimat), nenek sakit keras = anak kalimat)
·   Sewaktu saya datang, dia pergi dengan ibunya (Sewaktu saya datang = anak kalimat, dia pergi dengan ibunya = induk kalimat).

c. Kalimat Majemuk Campuran (Kombinasi koordinat dengan subordinat), yaitu kalimat majemuk yang terjadi dari perpaduan antara kalimat majemuk setara dengan kalimat majemuk bertingkat.

D.  Tata Makna
Tata makna berkaitan dengan semantik yaitu ilmu yang mempelajari makna kata. Macam makna kata dapat dibagi menjadi :

a. Makna Leksikal yaitu makna kata yang sebenarnya yang dimaksud oleh si pemakai bahasa. Makna ini biasanya sebagaimana terurai dalam kamus. Misalnya :
·   ajar adalah petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (dituruti)
·   ajal adalah batas (waktu, hidup)
b. Makna Gramatikal yaitu makna kata yang timbul dalam struktur/susunan kata atau dalam konteks kalimat.
     Misalnya :
     pengajar ® adalah orang yang mengajar (pe+ajar). Jadi, makna gramatikal prefiks pe- yaitu menyatakan orang.
     Berdasarkan sifatnya makna kata dapat dibagi menjadi :
a. Makna denotatif yaitu makna kata yang sebenarnya yang dimaksud oleh si pemakai bahasa. Ini merupakan sifat dari makna leksikal.
b. Makna konotatif yaitu makna rangkap, makna luas atau bukan makna yang sebenarnya. Makna konotatif akan jelas terlihat dalam makna gramatikal. Misalnya :
·   Adik sedang menyiram bunga (bunga bermakna denotatif)
·   Dialah bunga yang menjadi idamannya (bunga bermakna konotatif)

     Sifat-sifat kata dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a. Sinonim, yaitu kata-kata yang bentuknya berbeda, tetapi memiliki makna yang sama atau mirip.
     Misalnya :
     benar    =   betul
     cantik   =   tampan
     jelek     =   buruk
     tiba       =   datang, sampai

b.  Antonim, yaitu kata-kata yang memiliki makna yang berlawanan.
     Misalnya :
     benar x salah
     siang x malam
     laki-laki x perempuan
     baik x buruk

c.  Hiponim, yaitu kata-kata khusus yang dicakup oleh sebuah kata umum (superordinat).
     Misalnya :
     Hiponim kata bunga yaitu mawar, melati, cempaka, anggrek, dsb.
d.  Polisemi yaitu sebuah kata yang memiliki makna ganda atau banyak, tetapi masih dalam satu makna dasar yang sama.
     Misalnya kata jatuh :
-    Anak itu jatuh dari pohon sehingga jatuh sakit.
-    Harga mobil dipasaran sedang jatuh.
-    Pada caturwulan ini nilainya jatuh.
e.  Makna Idiomatis.
     Makna Idiomatis yaitu makna kata dalam ungkapan makna yang bersifat konotatif.
     Misalnya :
     keras kepala, tinggi hati, besar mulut, panjang tangan.
f.   Makna Meluas dan Menyempit.
     Makna meluas yaitu cakupan makna sekarang terasa lebih luas dibandingkan makna ter-
dahulu. Sedangkan makna menyempit yaitu makna sekarang terasa lebih sempit dibandingkan makna terdahulu.
     Misalnya :
-    Surat saudara sudah saya terima (kata saudara meluas)
-    Silahkan bapak masuk (kata bapak meluas)
-    Dia seorang sarjana fisika (kata sarjana menyempit)
-    Adik dibelikan motor baru (kata motor menyempit)
g.  Kata Khusus dan Kata Umum.
     Kata khusus adalah yang cakupan makna-nya lebih khusus tidak mengandung makna lain di dalamnya. Sedangkan kata umum adalah yang masih mengandung atau mencakup kata lain di dalamnya.
     Misalnya :
-  binatang ® kata umum
- kucing, anjing, merpati ® kata khusus (hiponim)

E.  Keterampilan Berbahasa
Keterampilan berbahasa meliputi aspek kemampuan berbahasa yang dikuasai oleh seseorang, antara lain:

1.  Membaca
     Membaca merupakan suatu aspek kemampuan untuk memahami suatu isi bacaan. Tentu saja setiap orang akan memiliki kemampuan membaca yang berbeda-beda. Hal-hal yang diujikan dalam kemampuan membaca ini antara lain :
1. Memahami isi bacaan
2. Memahami tema bacaan
3. Memahami kesimpulan isi bacaan
4.  Pemahaman pikiran utama dan kalimat utama
5. Memahami fakta dan opini dalam bacaan

2. Menulis
     Kemampuan menulis yang harus dipahami antara lain :
1. Memahami bentuk-bentuk ka-rangan (deskripsi, eksposisi, argumentasi, persuasi, narasi)
2. Memahami pengembangan paragraf (deduksi, induksi, generalisasi)
3. Memahami bahasa tulis seperti dalam surat-menyurat.
3. Keterampilan menggunakan bahasa (pragmatik)
     Kemampuan menggunakan bahasa meliputi :
1. Pemakaian ragam bahasa yang sesuai dengan situasi dan kondisi
2. Penggunaan kalimat yang efektif, singkat, tepat dan benar
3. Mampu menggunakan kata penghubung secara tepat dan benar



STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UN
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
JURUSAN IPA/IPS/KEAGAMAAN



STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)


KEMAMPUAN YANG DIUJI

1. Membaca
    Membaca secara kritis berbagai jenis wacana tulis teks nonsastra berbentuk grafik,artikel, tajuk  rencana, laporan, karya ilmiah, teks pidato, berbagai jenis paragraf (naratif, deskriptif, argumentatif, persuasif dan eksposisi), serta teks sastra berbentuk puisi, hikayat, cerpen, drama, novel, biografi, karya sastra berbagai angkatan dan sastra Melayu Klasik.


1, Menentukan isi dan bagian-bagian
     paragraf  suatu artikel
2. Menentukan unsur paragraf
3.Menentukan isi paragraf, simpulan dan  arti Istilah/kata dalam paragraf
4. Menentukan opini dalam tajuk  rencana
5.Menentukan isi grafik, diagram,  atau tabel
6.Menentukan unsur intrinsik dan  isi hikayat sastra Melayu Klasik.
7. Menentukan unsur intrinsik  cerpen
8. Menentukan unsur intrinsik novel
9. Menentukan masalah yangdiungkapkan 
    dan amanat dalam drama
10.Menentukan maksud gurindam
11. Menentukan unsur intrinsik puisi
12. Menentukan  isi kutipan esai


2.Menulis
   Menulis, menyunting, dan menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, perasaan, dan informasi dalam bentuk teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato, artikel/esai, proposal, surat dinas, surat dagang, memo, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya ilmiah, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, drama, novel, kritik, dan esai dengan mempertimbangkan kesesuaian isi dengan konteks, kepadanan, ketepatan struktur, ejaan, pilihan kata, dan penggunaan bahasa



13.Menentukan kata penghubung yang
     tepatuntuk melengkapi paragraf.
14.Menentukan kata serapan untuk
      melengkapi paragraf
15.Melengkapi paragraf dengan kata baku
16.Melengkapi paragraf dengan kata
     berimbuhan
17.Melengkapi paragraf deskripsi dengan
     kalimat yang sesuai
18.Melengkapi paragraf deskripsi dengan
     frasa yang sesuai
19.Melengkapi paragraf  analogi
20.Memperbaiki kalimat  simpulan
     generalisasi
21.Melengkapi paragraf  sebab- akibat
22.Melengkapi silogisme dengan kalimat
     yang tepat
23.Melengkapi paragraf narasi
24.Menyusun kalimat acak menjadi paragraf
25.Melengkapi teks pidato dengan kalimat
      persuasif
26.Menentukan klimat latar belakang karya tulis
27.Memperbaiki kalimat yang mengandung
       kata  kias dalam sastra
28. Menentukan  perbaikan kalimat rancu dalam
       karya tulis
29. Menentukan judul karya tulis yang tepat
30. Menentukan kalimat yang sesuai dengan
      konteks surat (isi dan bagian/struktur) dan
      penulisan surat lamaran pekerjaan.
31. Menentukan kalimat resensi.
32. Melengkapi puisi dengan larik yang bermajas.
33. Melengkapi dialog teks drama dengan
       peribahasa
34. Menentukan kalimat kritik sastra.







STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UN
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
JURUSAN BAHASA


STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)


KEMAMPUAN YANG DIUJI


1. Membaca
 Memahmi secara kritis berbgai jenis
 wacana tulis/teks nonsastra dan nonteks
 (berbentuk grafik/tabel) artikel, tajuk
 rencana, laporan, karya ilmiah, teks
 esai, biografi, pidato dan berbebagai
 jenis paragraf (naratif, deskkriptif,
 argumentatif, eksposisi, dan persuasif).






·       Menentukan  ide pokok, fakta, dan opini  paragraf
·       Menentukan rangkuman , kalimat
     pernyataan, dan kalimat pertanyaan,
     yang  sesuai dengan isi paragrafartikel
·       Menentukan teks isi biografi
·       Menentukan jawaban pertanyaan dan
      simpulan teks
     Menentukan masalah, opini, dan
     keberpihakan penulis tajuk rencana
      Menentukan pernyataan  yang tepat dan   simpulan iisi grafik/tabel
      Menentukan persamaan isi dan gagasan   penulis tajuk rencana
     editorial
      Menentukan kalimat utama dan kalimat   sumbang dalam paragraf.
      Menentukan kalimat persuasif  dalam teks   pidato



2. Menulis
    Mengungkapkan gagasan,
    pendapat, perasaan, informasi
    dalam bentuk teks naratif,
    deskruiptif, eksposisi,
    argumentatif, persuasif, teks
    pidato, surat dinas, surat
    dagang,rangkuman, ringkasan,
    notulen, laporan, dan karya
    ilmiah dengan
    mempertimbangkan kesesuaian
    isi dengan konteks, kepaduan,
    ketepatan struktur, ejaan, pilihan
    kata, dan menyunting berbagai
    jenis wacana tulis


     Melengkapi paragraf deskripsi
     yang rumpang
      menyusun kalimat menjadi
     sebuah paragraf eksposisi
      menentukan kalimat penjelas
     sesuai dengan topik  paragraf 
      argumentasi
      Melengkapi paragraf rumpang
      Menentukan rangkuman dialog
      Menentukan kalimat simpulan 
     dalam notulen
      Memperbaiki kalimat yang tidak
      efektif
      Menentukan kalimat yang tepat
     dalam surat lamaran pekerjaan



3. Kebahsaan
    Menguasai berbagai komponen
    kebahsaan dalam berbagai
    bentuk tulisan




     Menggunakan kata berimbuhan,
     frasa
      Menentukan pola kalimat
      Melengkapi kalimat dengan
      klausa
      Menggunakan kata majemuk,
     kata bermakna konotasi, kata
     bermakna kias, dan kata
     bermakna umum/khusus dalam
     kalimat
      Memperbaiki ragam kalimat
     yang tidak resmi
      Menyusun struktur poila klimat 
     yang  tepat dan komunikatif
     tentang wisata
      Menggunakan ungkapan yang
     tepat dalam kalimat sederhana
     tentang wisata.
      menggunakan ungkapan  perintah 
     dalam transaksi dalam layanan
     umum.


3. Kesastraan
    Menguasai komponen-komponen
    kesasstraan dalam menelaah
    berbagai karya sastra


·       Melengkapi  puisi dengan memperhatikan majas, diksi dan rima
·       Melengkapi kutipan cerpen
·       Memperbaiki kalimat yang tidak padu dalam kutipan cerpen
·       Menentukan kalimat resensi
·       Melenegkapi prnulisan drama
·       Menentukan kalimat esai sastra
·       Menentukan kalimat kritik
·       Menganalisis isi dan unsur intrinsik puisi
·       Menentukan makna peribahasa dan ungkapan
·       Menganalisis unsur intrinsik cerpen
·       Menganalaisis unsur  ektrinsik novel
ANALISIS  PEMETAAN MATERI UN
TAHUN 2010 s.d. tahun 2011
DAN PREDIKSI MATERI UN 2012


                    Untuk menyiapkan diri dalam menghadapi UN tahun 2012 Anda diharapkan dapat
memahami materi yang diujikan dalam soal-soal  tersebut. Jika Anda menguasai atau memahami materi yang ditanyakan dalam setiap soal  pasti akan dapat menjawab sosl-soal  dengan tepat dan akurat. Agar Anda mendapat gambaran materi apa saja yang harus dikuasai  untuk menghadapi UN bahasa Indonbesia tahun 2012. Coba Anda siasati dan  pelajari materi-materi yang diatanyakan  dalam UN yang pernah keluar pada tahun 2010, 2011, berikut prediksi atau perkiraan materi yang akan keluar pada UN tahun 2012.
                   Pada dasarnya materi UN yang keluar  setiap tahun hampir sama. Oleh karena itu, kita harus pandai-pandai mencermati dan memahaminya serta bagaimana contoh-contoh soal yang pernah keluar dalam UN tersebut. Anda diharapkan mendapat gambaran apa materi serta bagimana contoh soal yang akan ditanyakan dalam UN  nanti. Silakan Anda mempelajari , mencermati, dan berlatih menjawab soal-soal yang pernah keluar dan prediksi soal yang kemungkinan keluar dalam UN yang akan datang.

                     
Pemetaan Materi  UN Bahasa Indonesia 2010 dan 2011
Program IPA dan IPS


No.
Pemetaan UN 2010

No.
Pemetaan UN 2011
Materi/Indikator
Materi/Indikator
1
menjawab pertanyaan isi bacaan
1
Menentukan ide pokok paragraf
2.
menentukan kalimat fakta dalam pargraf
2.
Menentukan kalimat fakta dalam paragraf
3.
menentukan ide pokok paragraf
3.
Menentukan utama paragraf
4.
menentukan kalimat utama dalam paragraf
4.
menentukan kalimat tidak padu dalam paragraf
5.
menentukan kalimat penjelas yang tidak mendukung kalimat utama
5.
menentukan hal pokok dalam esai
6.
menentukan makna istilah dalam paragraf
6.
menentukan makna diksi dalam puisi
7.
menyimpulkan isi paragraf
7.
menentukan maksud puisi
8.
menentukan opini penulis dalam tajuk rencana
8.
menentyukan suasana dalam puisi
9.
menentukan pernyatan deskripsi tabel atau grafik
9.
Masalah yang diungkapkan dalam drama
10.
menentukan simpulan tabel/grafik
10.
menentukan maksud gurindam
11.
menentukan isi kutipan hikayat
11.
menentukan watak tokoh dalam cerpen
12.
menentukan karakteristik sastra Melayu klasik
12.
menjawab pertanyaan isi wacana
13.
menemukan nilai moral dalam kutipan hikayat
13.
memahami isi pokok wacana
14.
menentukan amanat dalam kutipan hikayat
14.
menentukan maksud isi hikayat
15.
menemukan manat dalam cerpen
15.
menentukan hal yang dapat diteladani dalam hikayat
16.
menentukan nilai  moral dalam kutipan cerpen
16.
menentukan amanat dalam hikayat
17.
menentukan sudut pandang dalam kutipan novel
17.
mendeskripsikan isi tabel/grafik
18.
menentukan watak tokoh dalam novel
18.
menentukan  kesimpulan isi tabel/grafik
19.
menentukan deskripsi watak tokoh dalam novel
19.
menentukan tujuan penulis dalam menyampaikan informasi
20.
menemukan masalah pokok dalam kutipan drama
20.
menyimpulkan isi tajuk rencana
21.
menentukan maksud isi gurindam
21.
menentukan keteladan seorang tokohj
22.
menentukan makna diksi dalam puisi
22.
memahami pertanyaan isi wacana
23.
menentukan maksud dalam puisi
23.
menentukan makna istilah dalam paragraf
24.
menentukan amanat dalam pusi
24.
menentukan kalimat simpulan esai sastrta
25.
menentukan tema dalam puisi
25.
melengkapi paragraf dengan peribahasa
26.
menentukan maksud yang terungkap dalam paragraf
26.
menentukan kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan
27.
melengkapi paragraf dengan kata penghubung yang tepat
27.
menentukan kalimat kritik yang sesuai dengan suatu pernyataan
28.
menentukan penulisn kata serapan yang tepat
28.
melengkapi dialog dengan kalimat yang tepat
29.
mengubah kata tidak baku menjadi baku
29.
menentukan alasan penulisan sebuah resensi
30.
melengkapi paragraf dengan kata berimbuhan yang tepat
30.
menentukan kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan
31.
memperbaiki kalimat sumbang dalam paragraf deskripsi
31.
menentukan kalimat  rumusan masalah yang sesuai dengan tofik tersaji
32.
melengkapi paragraf dengan frase ajektiva
32.
melengkapi paragraf dengan kalimat akibat
33.
menentukan simpulan paragraf analogi
33.
melengkapi kalimat dengan istilah yang tepat
34.
melengkapi simpulan paragraf generalisasi
34.
melengkapi kalimat dengan ungkapan yang tepat
35.
melengkapi paragraf dengan pernyatan yang berupa akibat
35.
memperbaiki kalimat tidak efektif
36.
menentukan simpulan silogisme yang tepat
36.
menentukan kalimat pemecahan masalah sesuai dengan latar belakang
37.
melengkapi paragraf dengan ungkapan yang tepat
37.
melengkapi paragraf dengan kalimat persuasif
38.
menyusun kalimat acak menjadi paragraf yang padu
38.
melengkapi paragraf dengan kalimat yang tepat
39.
mekengkapi teks pidato dengan kalimat p[ersuasi
39.
menentukan simpulan silogisme yang tepat
40.
menentukan kalimat latar belakang yang tepat dari tema tertentu
40.
menentukan simpulan paragraf generalisasi
41.
mengganti kata kias dengan istilah yang tepat
41.
menentukan penulisan judul karangan yang tepat
42.
menentukan perbaikanb kalimat tidak efektif
42.
menentukan simpulan paragraf analogi
43.
menentukan penulisan judul karang ilmiah yang tepat
43.
memperbaiki penutup surat  lamaran pekerjaan yang tidak tepat
44.
menentukan kalimat pembukan surat lamaran pekerjaan yang tepat
44.
melengkapi paragraf deskripsi dengan kalimat yang tepat
45.
menentukan penulisan identitas diri dalam surat lamaran kerja yang tepayt
45.
melengkapi paragraf dengan kalimat bermajas yang tepat
46.
memperbaiki kalimat penutup surat lamaran kerja
46.
melengkapi paragraf dengan frase ajektiva
47.
menentukan kalimat resnsi yang menyatakan keunggulan
47.
melengkapi paragraf dengan kata berimbuhan yang tepat
48.
melengkapi paragraf dengan kalimat bermajas yang tepat
48.
melengkapi paragraf dengan kata yang baku
49.
melengkapi kalimat dialog dalam drama
49.
menentukan penulisan kata serapan yang tepat
50.
menentukan kalimat kritikan yang tepat dalam  kritik esai
50.
melengkapi paragraf dengan kata penghubung yang tepat

     Catatan : Adanya paket-paket  soal itu hanya pemutaran urutan nomor soal atau materi,
                   sedangkan pokok-pkok materinya sama saja

Prediksi Pemetaan Materi UN Bahasa Indonesia  2012
Program IPA-IPS/Keagamaan


No.

 Pemetaan  UN 2012 Paket 1 (A)



Prediksi Pemetaan UN 2012 Paket 2
Materi/Indikator

Materi/Indikator
1.
ide pokok pargraf
1.
menentukan masalah dalam grafik
2.
arti istilah  dalam paragraf
2.
menentukan gagasan utama paragraf
3.
menentukan kalimat tanya dalam paragraf

3.
arti istilah dalam paragraf
4.
masalah dalam grafik/tabel
4.
menentukan fakta dan opini
5.
pernyataan isi  grafik/tabel
5.
menentukan judul wacana
6.
simpulan pargaraf induktif
6.
pertanyaan isi paragraf
7.
kalimat tidak padu dalam paragraf deduktif

7.
kalimat tanya sesuai isi paragraf
8.
masalah dalam tajuk rencana
8.
menentukan isi paragraf
9.
opini tajuk rencana
9.
masalah tajuk rencana
10.
kalimat sebab akibat dalam paragraf sebab-akibat

10.
pandang penulis dalam tajuk rencana
11.
kalimat rincian, contoh, atau alasan dalam paragraf

11.
menentukan simpulan prgf generalisasi
12.
kalimat utama paragraf
12.
melengkapi paragraf deskripsi
13.
menjawab isi pertanyaan paragraf
13.
menentukan kalimat utama
14.
menentukan topik teks pidato
14.
topik teks pidato
15.
kalimat ajakan dalam teks pidato
15.
isi cerita melayu klasik
16.
isi cerita melayu klasik
16.
amanat cerita melayu klasik
17.
amanat cerita melayu klasik
17.
nilai-nilai cerita  melayu klasik
18.
nilai-nilai cerita  melayu klasik
18.
menentukan konplik dalam cerpen
19.
menentukan konplik dalam cerpen
19.
peneyebab konplik dalam cerpen
20.
peneyebab konplik dalam cerpen
20.
akibat konplik dalam cerpen
21.
akibat konplik dalam cerpen
21.
watak tokoh dalam novel
22.
watak tokoh dalam novel
22.
deskripsi watak tokoh dalam novel
23.
deskripsi watak tokoh dalam novel
23.
nilai novel/cerpen terjemahan
24.
nilai novel/cerpen terjemahan
24.
menentukan hal yang diresensi
25.
amanat  cerpen/novel terjemahan
25.
menentukan isi puisi
26.
menentukan hal yang diresensi
26.
majas dalam larik puisi
27.
menentukan isi puisi
27.
arti makna lambang dalam puisi
28.
arti makna lambang dalam puisi
28.
melengkapi kalimat rumpang paragraf deskripsi
29.
majas dalam larik puisi
29.
menentukan simpulan paragraf
30.
melengkapi kalimat rumpang paragraf deskripsi

30.
melengkapi prg analogi
31
melengkapi kalimat rumpang paragraf induktif

31
melengkapi silogisme
32.
melengkapi pernyaan umum  paragraf deduktif
32.
menentukan kalimat persuasi dlm paragraf
33.
melengkapi simpulan paragraf analogi rumpang

33.
kata penghubung korelatif
34.
melengkapi silogisme rumpang
34.
kata baku dan tidak baku
35.
kalimat persuasi rumpang dalam paragraf pesuasi

35.
imbuhan memper-kan, memper-i
36.
kata penghubung korelatif
36.
penggunaan ungkapan
37.
kata tidak bauku  menjadi baku
37.
menentukan arti peribahasa
38.
imbuhan memper-kan, meper-i,diper-kan, di-per-i

38.
frase atribut berimbuhan
39.
ungkapan dalam pragraf
39.
pemrian identitas pelamar
40.
peribahsa dalam dialog
40.
kalimat penutup surat lamaran kerja
41.
majas dalam dialog
41.
latar belakang  karya tulis
42.
pembuka surat lamaran pekerjaan
42.
penulisan judul karya ilmiah
43.
pemrian identitas pelamar
43.
melengkapi paragraf narasi rumpang
44.
penutup surat lamaran pekerjaan
44.
menyusun kalimat acak jadi  paragraf
45.
kalimat kritik dalam esai yang tepat
45.
menentukan kalimat resensi
46.
latar belakang karya ilmiah
46.
menentukan isi berita
47.
penulisan judul karya ilmiah
47.
tanggapan isi berita
48.
menyusun kalimat acak jadi paragraf
48.
pokok maslah dlam artikel
49.
melengkapi paragraf narasi rumpang
49.
kalimat kritik dalam esai yang tepat
50.
menentukan kalimat resensi
50.
sanggahan dalam diskusi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar