KOLEKSI, PREDIKSI DAN PEMETAAN MATERI SOAL
BAHASA INDONESIA
UJIAN NASIONAL DAN SELEKSI MASUK
PERGURUAN TINGGI NEGERI TAHUN 2012
DRS. H. ABDUL ROCHMAN
MGMP BAHASA INDONESIA SMA
KOTA BANDUNG
UNTUK SISWA KELAS XII SMA/SMK & ALUMNI
PERSIAPAN MENGHADAPI UN DAN SMPTN 2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun buku panduan soal bahasa Indonesia ini.
Buku panduan koleksi dan prediksi ini penulis susun sebagai bahan persiapan para siswa kelas XII SMA/SMK atau alumni yang akan menghadapi ujian nasional bagi siswa kelas XII dan mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SMPTN) tahun 2012. Soal-soal dalam buku panduan ini diharapkan dapat memberikan latihan dan gambaran bagaimana sesungguhnya soal-soal ujian nasional dan soal-soal SMPTN tersebut.
Dalam buku panduan ini termuat bagaimana strategi mempelajari materi bahasa Indonesia menghadapi ujian nasional dan SMPTN. Bagian berikutnya disajikan koleksi soal-soal ujian nasional dan SMPTN tahun 2011 disertai soal-soal latihan prediksi yang diharapkan dapat memberikan gambaran untuk ujian nasional dan SMPTN tahun 2012.
Penulis menyadari bahwa dalam penyajian materi dan soal-soal dalam buku panduan ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, segala kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaanya akan penulis terima dengan senang hati. Mudah-mudahan buku panduan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi para siswa yang menggunakannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar .................................................................
2. Strategi Menguasai Materi Bahasa Indonesia UN dan
SMPTN.................................................................................
3. Uraian Singkat Materi Bahasa Indonesia Menghadapi
SMPTN................................................................................
4. Standar Kompetensi Lulusan Bahasa Indonesia ..................
5. Analisis Pemetaan Materi UN Bahasa Indonesia ...............
6. Koleksi Soal Unas 2010 (Pakket A) ...................................
7. Koleksi Soal Unas 2011 (Pakket B) ...................................
8. Koleksi Soal SMPTN 2011 .................................................
9. Prediksi Soal UN 2012 (Paket A) ....................................
10. Prediksi Soal UN 2012 (Paket B) ...................................
11. Prediksi Soal UN 2012 (Paket C) ....................................
12. Prediksi Soal SMTN 2012 ................................................
oooharooo
STRATEGI MENGUASAI MATERI
BAHASA INDONESIA
UN DAN SMPTN 2012
SEMUA Warga negara Indonesia wajib menguasai bahasa Indonesia , tetapi tidak semua warga Indonesia mampu berbahasa Indonesia . Oleh karena itu, dalam materi tes Ujian Nasional (UN) dan Seleksi Masuk Pergguruan Tinggi Negeri (SMPTN) selalu menyajikan Tes Kemampuan berbahasa diantaranya kemampuan Berbahasa Indonesia dan Tes Potensial Akademik.
Apakah Anda sudah menguasai materi bahasa Indonesia untuk menghadapi UN dan SMPTN?
Hati-hati, bahasa Indonesia yang diujikan dalam UN dan SMPTN berbeda dengan bahasa Indonesia yang dipergunakan dalam bahasa sehari-hari. Bahasa Indonesia (dalam pergaulan) tentu saja bukan bahasa Indonesia yang baku. Dalam bahasa Indonesia yang kita pergunakan sehari-hari banyak kata yang dalam pemakaiannya salah kaprah atau dalam penulisannya salah. Hal ini kurang disadari oleh pemakainya.
Contoh :
1. Kata acuh yang berarti perhatian, dalam bahasa sehari-hari sering diartikan kebalikannya yaitu tidak ada perhatian.
2. Penulisan maupun pengucapan kata yang benar yaitu seperti apotek kadang-kadang ditulis maupun diucapkan apotik.
Sebagian besar pelajar mengatakan, paling malas belajar mata pelajaran bahasa Indonesia. Alasannya karena sehari-hari saja sudah berbahasa Indonesia. Jadi, sudah menguasai materi terlebih dahulu, sebelum memulai belajar bahasa Indonesia.
Bagaimana Cara Mengatasinya ?
Ikutilah langkah-langkah berikut ini :
1. Jangan menganggap bahwa mata pelajaran bahasa Indonesia itu mudah. Hal ini akan membuat malas untuk memulai belajar bahasa Indonesia tersebut.
2. Pahami setiap pokok materi bahasa Indonesia, baik pada tes UN maupun SMPTN. Mata pelajaran UN dan SMPTN diharapkan dapat mengumpulkan skor lebih baik dan membantu mata pelajaran lainnya pada perhitungan skor kumulatif. Kita ketahui bahwa skor/nilai mata pelajaran bahasa Indonesia pada UN memiliki batas minimal yang harus diperoleh. Sedangkan pada SMPTN, skor/nilai bahasa Indonesia memiliki pengaruh yang sangat luar biasa untuk menentukan skor kumulatif mata pelajaran yang diujikan yakni pada kemampuan dasar, kemampuan bahasa dan kemampuan IPA atau IPS. Melihat pentingnya mata pelajaran bahasa Indonesia baik pada UN maupun SMPTN mudah-mudahan Anda akan termotivasi untuk mempelajari bahasa Indonesia dengan sungguh-sungguh.
3. Mengingat pentingnya tes kemampuan berbahasa, maka harus menyediakan waktu khusus untuk mempelajari bahasa Indonesia seperti menyediakan waktu untuk pelajaran lain.
4. Pelajari bahasa Indonesia dengan logika bukan sekedar dihapalkan.
T E K N I K M E M P E L A J A R I
BAHASA INDONESIA SMPTN ’2012
Sama halnya apabila kita mempelajari mata pelajaran yang lain seperti Matematika, IPS atau Biologi, dalam mempelajari bahasa Indonesia pertama-tama harus lebih dahulu dipahami istilah-istilah kebahasaan.
. Untuk mempermudah pemahaman, pilihlah istilah yang sering muncul dalam soal-soal SMPTN yang lalu. Apabila istilah-istilah kebahasaan tersebut telah dipahami, hapalkanlah kata-kata kunci atau ciri-ciri yang dimiliki oleh istilah-istilah itu.
Contoh :
1. Kalimat efektif dan kalimat rancu atau kontaminasi
Kalimat efektif cirinya : Menggunakan kata yang tidak berlebihan dengan makna yang jelas
Kita semua harus saling tolong-menolong. efektif ; Kita harus saling menolong.
Kalimat rancu contoh : Dalam rapat itu membicarakan masalah gotong royong. efektif; Dalam rapat itu dibicarakan masalah gotong royong. atau Rapat itu membicarakan masalah gotong royong.
2. Penulisan kata baku (sesuai EYD)
Contoh : standarisasi yang benar standardisai, aktifitas yang benar aktivitas
Langkah berikutnya, melatih pemahaman dan hapalan yang telah dimiliki untuk menyelesaikan soal-soal SMPTN yang telah lalu.
Langkah tersebut harus dilakukan. Jangan lupa perbanyak membaca kritis, yaitu membaca dengan tujuan memahami isi wacana. Bacalah artikel ilmiah maupun artikel populer, juga sekali-kali bacaan fiksi, bisa berupa prosa maupun puisi. Setiap selesai membaca, tentukan apa temanya, pokok pikirannya, bentuk karangannya berdasarkan isinya, kalimat utama setiap paragrafnya, jenis paragraf, juga membuat kesimpulan isi wacana yang dibaca tersebut. Kegiatan membaca kritis ini berguna untuk menyelesaikan soal-soal kemampuan berbicara, juga soal-soal sastra yang berupa apresiasi sebuah karya sastra.
Komposisi Materi dan Distribusi Soal SMPTN
M A T E R I | DISTRIBUSI SOAL |
Keterampilan Bahasa | 1-3 |
Ssintaksis/ tata kalimat | 1-3 |
Semantik/ makna kata/istilah | 1-2 |
Morfologi/ tata kata | 1-3 |
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) | 1-4 |
Total | 15 soal |
Perhatikan ilustrasi berikut :
“Orang yang memakan bubur panas, tentu akan menyantap bubur dari bagian yang paling pinggir
(bagian yang dingin), kemudian ke bagian yang dalam (panas), yang tentu saja
tidak akan terasa begitu panas lagi.
Konsep orang yang memakan bubur tersebut dapat kita ibaratkan untuk mengerjakan soal-soal SMPTN, artinya kerjakan soal yang mudah dahulu, kemudian yang sulit, dengan tahapan seperti itu soal tidak akan terasa sulit lagi.
Begitu pun dalam mengerjakan soal-soal bahasa Indonesia, kerjakan soal-soal yang menguji daya ingat atau hapalan tentang istilah atau pemahaman. Istilah biasanya terdapat dalam soal-soal semantik, morfologi/ EYD.
Selesai mengerjakan soal-soal yang berkatagori mudah, langkah berikutnya ialah menyelesaikan soal-soal normal atau tingkat kesulitannya biasa. Pada soal tipe ini yang diujikan tentang pemahaman istilah yang dimiliki, aplikasi pemahaman dan daya ingat. Dalam soal EYD,sintaksis, semantik, biasanya terdapat soal tipe seperti ini.
Contoh :
Kalimat berikut yang ditulis sesuai EYD adalah ...
A.Dalam mengantisipasi terjadinya demonstrasi ribuan karyawan, yakni menuntut
kenaikan upah lembur jajaran direktur di perusahaan Metal Perkasa mengadakan
koordinasi bersama dengan para Mananjer.
B.Dalam mengantisipasi terjadinya demonstrasi ribuan karyawan, yakni menuntut
kenaikan upah lembur, jajaran Direktur di perusahaan Metal Perkasa mengadakan
koordinasi bersama dengan para mananjer.
C. Dalam mengantisipasi terjadinya demonstrasi ribuan karyawan, yakni menuntut
kenaikan upah lembur jajaran direktur di perusahaan Metal Perkasa mengadakan
koordinasi bersama dengan para mananjer.
D. Dalam mengantisipasi terjadinya demonstrasi ribuan karyawan, yakni menuntut
kenaikan upah lembur, jajaran Direktur di perusahaan Metal Perkasa mengadakan
koordinasi bersama dengan para Mananjer.
E. Dalam mengantisipasi terjadinya demonstrasi ribuan karyawan yakni menuntut
kenaikan upah lembur, jajaran direktur di Perusahaan Metal Perkasa mengadakan
koordinasi bersama dengan para Mananjer.
Penyelesaian :
Untuk menjawab soal ini kita harus memahami penulisan kata, huruf, dan penggunaan tanda baca.
Kunci jawaban E. sebelummkata yakni tidak perlu menggunakan koma (,)
Soal berikutnya yang harus dikerjakan ialah soal yang sulit. Pada soal tipe ini diujikan kemampuan menganalisis soal dengan menguraikan istilah yang telah dipahami atau dihapal. Pada soal semantik dan sintaksis. Biasanya soal-soal tipe ini pun tidak akan terasa sulilt.
2. Ia belum pernah mendapat penghargaan tertinggi.
Kalimat inti pada kalimat tersebut adalah .....
A. belum pernah
B. ia mendapat
C. pernah mendapat
D. mendapat penghargaan
E. penghargaan tertinggi
Penyelesaian :
Pertama-tama yang harus kita ingat ciri-ciri kalimat inti yang paling utama yaitu: Kalimat yang hanya terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Jadi, kalimat inti hanya akan terdiri dua kata.
Jawaban adalah B
Langkah berikutnya menganalisis kalimat tersebut, soal yang paling sulit yaitu soal yang berupa analisis permasalahan dan mencari alternatif terbaik untuk pemecahannya. Soal tipe ini terdapat dalam soal kemampuan berbahasa dan sintaksis.
Soal tipe ini berkisar 10% - 15%. Jadi bila mendapat kesukaran mengerjakannya, sebaiknya tinggalkan saja dulu.
3. Rumah itu terletak di sebuah bukit pada sebuah lembah. Dari tempat itu, pandangan dapat diarahkan ke aliran sungai yang berliku-liku, bukit-bukit berbatu, serta hamparan tanaman jagung dan kacang yang selalu menjanjikan panen yang baik. Bentuk karangan di atas adalah .....
A. narasi D. argumentasi
B. ekspresi E. persuasi
C. deskripsi
Penyelesaian :
Jika tidak terbiasa membaca kritis, tentu akan sulit menentukan bentuk karangan tersebut. Paragraf tersebut berisikan gambaran atau lukisan letak rumah, sehingga jawaban di atas adalah C.
URAIAN SINGKAT MATERI
BAHASA INDONESIA
SMPTN 2012
A. Tata Tulis/Ejaan
Tata tulis ejaan membahas aturan-aturan penggunaan bahasa secara tertulis. Pengungkapan ide atau gagasan ke dalam bahasa tertulis harus mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku. Kaidah atau aturan penggunaan bahasa tertulis secara lengkap dapat Anda baca dalam buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.
Kaidah-kaidah penggunaan ejaan bahasa Indonesia antara lain meliputi :
1. Penulisan dan Penggunaan Huruf.
Pokok bahasan ini meliputi :
a. Penulisan abjad ke dalam huruf yaitu mulai A sampai Z.
b. Penulisan huruf vokal (a, i, u, e, e, o)
c. Penulisan huruf diftong (ai, au, io)
d. Penulisan huruf konsonan (b, c, d, f, g, h, j, k, kh, l, m, m, p, q, r, s, t, s, v, w, y, z, ny, ng)
2. Penulisan dan penggunaan huruf besar.
Aturan untuk menuliskan huruf besar ini ada 13 ketentuan (lihat Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan).
3. Penulisan Huruf Miring.
a. Digunakan untuk penulisan nama buku, majalah dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.
Misalnya:
Dikutip dari surat kabar Pikiran Rakyat.
b. Digunakan untuk menegas-kan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
c. Untuk menuliskan kata nama-nama ilmiah, atau ungkapan asing, kecuali yang sudah disesuaikan ejaannya.
4. Penulisan Kata.
Aturan penulisan kata meliputi :
a. Penulisan Kata Dasar.
b. Penulisan Kata Turunan yang meliputi penulisan imbuhan (awalan, sisipan dan akhiran) harus ditulis serangkai dengan kata dasar atau bentuk dasar yang mengikuti-nya.
c. Penulisan Gabungan Kata.
· Penulisan gabungan kata yang berupa kata majemuk misal : duta besar, meja tulis, mata pelajaran, per-segi panjang, dsb.
· Penulisan gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai, misalnya: bumiputra, tunawisma, antarkota, dsb.
d. Penulisan Kata Serapan
Kata serapan yaitu kata-kata yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah yang sudah diserap dan di-jadikan bahasa Indonesia penulisan dan pengucapan-nya sudah disesuaikan dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Misalnya :
· atlet bukan atlit
· apotek bukan apotik
· nasihat bukan nasehat, dsb.
5. Pengunaan Tanda Baca
Penggunaan tanda baca meliputi:
a. Titik (.)
Aturan penggunaan tanda titik ini kurang lebih ada dua belas ketentuan (lihat ketentuan Umum, Ejaan yang di-sempurnakan).
b. Koma (,)
Kaidah Penggunaan tanda baca koma (,) ada 13 ketentuan (lihat ketentuan Umum, Ejaan yang di-sempurnakan).
c. Titik Koma ( ; )
d. Titik Dua ( : )
e. Tanda hubung ( - )
f. Tanda pisah ( _ )
g. Tanda elipsis ( ... )
h. Tanda kutip ( “ ... “ )
dan seterusnya (lihat Ketentuan Umum Ejaan Yang Disempurna-kan).
B. Tata Kata (Morfologi)
Tata kata atau morfologi yaitu ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk kata. Kaidah yang mencakup tata kata ini meliputi :
A. Afiks (imbuhan)
· Awalan : me-, ber-, pe,- per,- di,- ke-, ter-, se-,.
· Sisipan : el, em, er
· Akhiran : -an, -i, -kan, -nya
· Imbuhan Gabung :
X me-kan X ke-an
X ber-an X ter-i
X per-an X se-nya
X di-kan
B. Makna Proses Afiksasi
Makna proses afiksasi yaitu gramatikal yang timbul setelah terjadi pengimbuhan atau afiksasi.
Misalnya :
X batu ® afiksasi membatu ® makna menjadi
X makan ® afiksasi pemakan ® makna orang
X baik afiksasi memperbaiki ® makna membuat
C. Fungsi Proses Afiksasi
Fungsi proses afiksasi yaitu fungsi afiks dalam membentuk kata yang lebih kompleks. Kadang-kadang antara makna dan fungsi suatu afiks (imbuhan) sangat erat hubungan sehingga antara makna dan fungsi itu menjadi satu.
Misalnya :
Fungsi dan arti imbuhan per-an pada kata persatuan. Fungsi per-an yaitu membentuk kata benda, sedangkan arti imbuhan per-an pada kata pernyataan hasil bersatu.
D. Reduplikasi (Pengulangan)
Reduplikasi atau pengulangan yaitu proses pengulangan bentuk kata
1. Bentuk pengulangan kata :
a. Kata ulang utuh yaitu proses pengulangan seluruh kata dasar atau bentuk dasar.
Misalnya :
buku ® buku-buku
petani ® petani-petani
besar ® besar-besar
dsb.
b. Kata ulang sebagian yaitu proses pengulangan sebagian dari kata dasar atau bentuk dasar, atau suku kata dasar dari kata yang diulang.
Misalnya :
berjalan ® berjalan-jalan
menolong ® tolong - menolong
berkejaran ® berkejar-kejaran
dsb.
c. Kata ulang berimbuhan yaitu proses pengulangan sebuah kata yang disertai dengan proses pengimbuhan.
Misalnya :
X buah-buah + an ® buah-buahan
X orang-orang + an ® orang-orangan
X ber + ramai-ramai ® beramai-ramai
d. Kata ulang berubah bunyi yaitu proses pengulangan kata disertai dengan perubahan bunyi, baik bunyi vokal maupun bunyi konsonan.
Misalnya :
X Perubahan bunyi vokal:
gerak ® gerak-gerik
balik ® bolak-balik
compang ® compang-camping
X Perubahan bunyi kon-sonan
sayur ® sayur-mayur
lauk ® lauk-pauk
beras ® beras-petas
2. Makna Proses Reduplikasi
Proses pengulangan sebuah kata secara gramatikal dapat mengakibatkan perubahan makna. Misalnya yang ditimbulkan oleh proses pengulangan antara lain :
a. Menyatakan banyak misalnya: buku-buku, rumah-rumah, rerumputan, tanam-tanaman, dsb.
b. Menyatakan menyerupai, misalnya : kuda-kudaan, orang-orangan, rumah-rumahan, dsb.
c. Menyatakan saling, misalnya : berkejar-kejaran, tolong-menolong, pukul-memukul, dsb.
d. Menyatakan agak, misalnya : kekanak-kanakan, kebarat-baratan, pening-pening, dsb.
e. Menyatakan kolektif atau jumlah misalnya: satu-satu, berpuluh-puluh, lima-lima, dsb.
f. Menyatakan intensitas atau menyatakan dalam keadaan :
· Intensitas kualitatif yaitu menyatakan nilai, misal-nya: baik-baik, besar-besar, pandai-pandai, dsb.
· Intensitas kuantitatif yaitu menyatakan jumlah, misalnya : gedung-gedung, banyak-banyak, meja-meja, dsb.
· Intensitas frekuentatif yaitu yang menyatakan kekerapan atau keseringan, misalnya : gerak-gerik, mondar-mandir, menggeleng-gelengkan kepala, dsb.
3. Fungsi Proses Reduplikasi
Fungsi proses reduplikasi sangat erat hubungannya dengan makna sehingga sulit dipisahkan.
Misalnya :
Fungsi atau arti kata ulang surat-menyurat menyatakan banyak macamnya.
E. Komposisi (Pemajemukan)
Komposisi atau juga kata majemuk. Kata majemuk yaitu paduan dua buah kata yang menimbulkan makna baru. Misalnya : rumah makan, kamar mandi, mata kaki, dsb.
Berdasarkan bentuknya komposisi atau kata majemuk dibagi menjadi dua:
a. Endosentris yaitu kata majemuk yang salah unsurnya menjadi inti atau dapat ditentukan. D (diterangkan) dan M (Menerangkan).
Misalnya :
mata kaki (mata = D, kaki = M)
orang tua (orang - D, tua = M)
rumah = D, makan = M)
b. Eksosentris yaitu kata majemuk yang tidak bisa ditentukan unsur intinya atau disebut pula kata majemuk setara.
Misalnya : suami istri, sanak saudara, hutan rimba, tua muda, dsb.
C. Tata Kalimat
Tata kalimat yaitu kaidah yang membahas seluk beluk ragam dan bentuk kalimat. Materi yang berkaitan dengan tata kalimat ini antara lain :
1. Frase
Frase adalah kelompok kata yang bersifat nonprediktif, maksudnya kelompok kata yang tidak menduduki jabatan subjek dan predikat. Frase merupakan unsur pembentuk kalimat.
Misalnya :
rumah baru, jalan kereta api, orang kaya.
2. Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri-sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial atas klausa.
Misalnya :
Ini rumah, dia pergi, anak malas, dsb.
3. Pola Kalimat
Pola kalimat yaitu susunan kalimat berdasarkan struktur tertentu, misalnya pola kalimat berdasarkan :
· SPOK (Subyek, Predikat, Objek dan Keterangan)
· DM (Diterangkan dan menerangkan)
· Pola dasar
KB + KK (Kata Benda + kata Kerja)
KB + KS (Kata Benda + Kata Sifat)
4. Ragam Kalimat
Ragam Kalimat yaitu macam-macam kalimat.
a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya memiliki satu pola kalimat. Salah satu jenis kalimat tunggal yaitu kalimat inti. Kalimat inti adalah kalimat yang hanya terdiri dari SP (Subyek dan Predikat). Sedangkan kalimat tunggal bisa terjadi lebih dari SP, mungkin terdiri dari SPOK.
Perhatikan contoh berikut :
· Dia pergi (Kalimat inti/kalimat tunggal)
· Dia pergi ke Jakarta kemarin. (Kalimat tunggal bukan kalimat inti).
b. Kalimat Luas
Kalimat luas adalah kalimat sederhana atau kalimat inti yang sudah diperluas. Jika perluasan kalimat sederhana itu membentuk pola kalimat baru maka perluasan itu akan membentuk kalimat majemuk. Tetapi jika perluasan kalimat tersebut tidak membentuk pola kalimat baru perluasan tersebut hanya membentuk kalimat tunggal.
Contoh :
· Ayah datang kemarin. (kalimat sederhana)
· Ayah datang kemarin bersama Ibu (kalimat luas/kalimat tunggal)
· Ayah datang ketika Ibu pergi ke pasar. (kalimat luas/kalimat majemuk).
5. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk dapat dibagi menjadi :
a. Kalimat Majemuk Setara (Koordinatif)
Kalimat Majemuk setara adalah kalimat majemuk yang kedudukan atau hubungan antara pola-pola kalimat itu setingkat atau sederajat.
Contoh :
· Saya belajar bahasa Inggris, sedangkan adik belajar bahasa Arab.
· Dia bukan adiknya, melainkan kakaknya.
b. Kalimat Majemuk bertingkat (subordinat)
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang kedudukan atau hubungan pola-polanya tidak setingkat.
Ada yang lebih tinggi disebut induk kalimat dan pola kalimat yang lebih rendah disebut anak kalimat.
Contoh :
· Ayah tidak mengetahui bahwa nenek sakit keras (Ayah tidak mengetahui = induk kalimat), nenek sakit keras = anak kalimat)
· Sewaktu saya datang, dia pergi dengan ibunya (Sewaktu saya datang = anak kalimat, dia pergi dengan ibunya = induk kalimat).
c. Kalimat Majemuk Campuran (Kombinasi koordinat dengan subordinat), yaitu kalimat majemuk yang terjadi dari perpaduan antara kalimat majemuk setara dengan kalimat majemuk bertingkat.
D. Tata Makna
Tata makna berkaitan dengan semantik yaitu ilmu yang mempelajari makna kata. Macam makna kata dapat dibagi menjadi :
a. Makna Leksikal yaitu makna kata yang sebenarnya yang dimaksud oleh si pemakai bahasa. Makna ini biasanya sebagaimana terurai dalam kamus. Misalnya :
· ajar adalah petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (dituruti)
· ajal adalah batas (waktu, hidup)
b. Makna Gramatikal yaitu makna kata yang timbul dalam struktur/susunan kata atau dalam konteks kalimat.
Misalnya :
pengajar ® adalah orang yang mengajar (pe+ajar). Jadi, makna gramatikal prefiks pe- yaitu menyatakan orang.
Berdasarkan sifatnya makna kata dapat dibagi menjadi :
a. Makna denotatif yaitu makna kata yang sebenarnya yang dimaksud oleh si pemakai bahasa. Ini merupakan sifat dari makna leksikal.
b. Makna konotatif yaitu makna rangkap, makna luas atau bukan makna yang sebenarnya. Makna konotatif akan jelas terlihat dalam makna gramatikal. Misalnya :
· Adik sedang menyiram bunga (bunga bermakna denotatif)
· Dialah bunga yang menjadi idamannya (bunga bermakna konotatif)
Sifat-sifat kata dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Sinonim, yaitu kata-kata yang bentuknya berbeda, tetapi memiliki makna yang sama atau mirip.
Misalnya :
benar = betul
cantik = tampan
jelek = buruk
tiba = datang, sampai
b. Antonim, yaitu kata-kata yang memiliki makna yang berlawanan.
Misalnya :
benar x salah
siang x malam
laki-laki x perempuan
baik x buruk
c. Hiponim, yaitu kata-kata khusus yang dicakup oleh sebuah kata umum (superordinat).
Misalnya :
Hiponim kata bunga yaitu mawar, melati, cempaka, anggrek, dsb.
d. Polisemi yaitu sebuah kata yang memiliki makna ganda atau banyak, tetapi masih dalam satu makna dasar yang sama.
Misalnya kata jatuh :
- Anak itu jatuh dari pohon sehingga jatuh sakit.
- Harga mobil dipasaran sedang jatuh.
- Pada caturwulan ini nilainya jatuh.
e. Makna Idiomatis.
Makna Idiomatis yaitu makna kata dalam ungkapan makna yang bersifat konotatif.
Misalnya :
keras kepala, tinggi hati, besar mulut, panjang tangan.
f. Makna Meluas dan Menyempit.
Makna meluas yaitu cakupan makna sekarang terasa lebih luas dibandingkan makna ter-
dahulu. Sedangkan makna menyempit yaitu makna sekarang terasa lebih sempit dibandingkan makna terdahulu.
Misalnya :
- Surat saudara sudah saya terima (kata saudara meluas)
- Silahkan bapak masuk (kata bapak meluas)
- Dia seorang sarjana fisika (kata sarjana menyempit)
- Adik dibelikan motor baru (kata motor menyempit)
g. Kata Khusus dan Kata Umum.
Kata khusus adalah yang cakupan makna-nya lebih khusus tidak mengandung makna lain di dalamnya. Sedangkan kata umum adalah yang masih mengandung atau mencakup kata lain di dalamnya.
Misalnya :
- binatang ® kata umum
- kucing, anjing, merpati ® kata khusus (hiponim)
E. Keterampilan Berbahasa
Keterampilan berbahasa meliputi aspek kemampuan berbahasa yang dikuasai oleh seseorang, antara lain:
1. Membaca
Membaca merupakan suatu aspek kemampuan untuk memahami suatu isi bacaan. Tentu saja setiap orang akan memiliki kemampuan membaca yang berbeda-beda. Hal-hal yang diujikan dalam kemampuan membaca ini antara lain :
1. Memahami isi bacaan
2. Memahami tema bacaan
3. Memahami kesimpulan isi bacaan
4. Pemahaman pikiran utama dan kalimat utama
5. Memahami fakta dan opini dalam bacaan
2. Menulis
Kemampuan menulis yang harus dipahami antara lain :
1. Memahami bentuk-bentuk ka-rangan (deskripsi, eksposisi, argumentasi, persuasi, narasi)
2. Memahami pengembangan paragraf (deduksi, induksi, generalisasi)
3. Memahami bahasa tulis seperti dalam surat-menyurat.
3. Keterampilan menggunakan bahasa (pragmatik)
Kemampuan menggunakan bahasa meliputi :
1. Pemakaian ragam bahasa yang sesuai dengan situasi dan kondisi
2. Penggunaan kalimat yang efektif, singkat, tepat dan benar
3. Mampu menggunakan kata penghubung secara tepat dan benar
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UN
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
JURUSAN IPA/IPS/KEAGAMAAN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) | KEMAMPUAN YANG DIUJI |
1. Membaca Membaca secara kritis berbagai jenis wacana tulis teks nonsastra berbentuk grafik,artikel, tajuk rencana, laporan, karya ilmiah, teks pidato, berbagai jenis paragraf (naratif, deskriptif, argumentatif, persuasif dan eksposisi), serta teks sastra berbentuk puisi, hikayat, cerpen, drama, novel, biografi, karya sastra berbagai angkatan dan sastra Melayu Klasik. | 1, Menentukan isi dan bagian-bagian paragraf suatu artikel 2. Menentukan unsur paragraf 3.Menentukan isi paragraf, simpulan dan arti Istilah/kata dalam paragraf 4. Menentukan opini dalam tajuk rencana 5.Menentukan isi grafik, diagram, atau tabel 6.Menentukan unsur intrinsik dan isi hikayat sastra Melayu Klasik. 7. Menentukan unsur intrinsik cerpen 8. Menentukan unsur intrinsik novel 9. Menentukan masalah yangdiungkapkan dan amanat dalam drama 10.Menentukan maksud gurindam 11. Menentukan unsur intrinsik puisi 12. Menentukan isi kutipan esai |
2.Menulis Menulis, menyunting, dan menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, perasaan, dan informasi dalam bentuk teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato, artikel/esai, proposal, surat dinas, surat dagang, memo, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya ilmiah, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, drama, novel, kritik, dan esai dengan mempertimbangkan kesesuaian isi dengan konteks, kepadanan, ketepatan struktur, ejaan, pilihan kata, dan penggunaan bahasa | 13.Menentukan kata penghubung yang tepatuntuk melengkapi paragraf. 14.Menentukan kata serapan untuk melengkapi paragraf 15.Melengkapi paragraf dengan kata baku 16.Melengkapi paragraf dengan kata berimbuhan 17.Melengkapi paragraf deskripsi dengan kalimat yang sesuai 18.Melengkapi paragraf deskripsi dengan frasa yang sesuai 19.Melengkapi paragraf analogi 20.Memperbaiki kalimat simpulan generalisasi 21.Melengkapi paragraf sebab- akibat 22.Melengkapi silogisme dengan kalimat yang tepat 23.Melengkapi paragraf narasi 24.Menyusun kalimat acak menjadi paragraf 25.Melengkapi teks pidato dengan kalimat persuasif 26.Menentukan klimat latar belakang karya tulis 27.Memperbaiki kalimat yang mengandung kata kias dalam sastra 28. Menentukan perbaikan kalimat rancu dalam karya tulis 29. Menentukan judul karya tulis yang tepat 30. Menentukan kalimat yang sesuai dengan konteks surat (isi dan bagian/struktur) dan penulisan surat lamaran pekerjaan. 31. Menentukan kalimat resensi. 32. Melengkapi puisi dengan larik yang bermajas. 33. Melengkapi dialog teks drama dengan peribahasa 34. Menentukan kalimat kritik sastra. |
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA JURUSAN BAHASA
| |||||||
|
ANALISIS PEMETAAN MATERI UN
TAHUN 2010 s.d. tahun 2011
DAN PREDIKSI MATERI UN 2012
Untuk menyiapkan diri dalam menghadapi UN tahun 2012 Anda diharapkan dapat
memahami materi yang diujikan dalam soal-soal tersebut. Jika Anda menguasai atau memahami materi yang ditanyakan dalam setiap soal pasti akan dapat menjawab sosl-soal dengan tepat dan akurat. Agar Anda mendapat gambaran materi apa saja yang harus dikuasai untuk menghadapi UN bahasa Indonbesia tahun 2012. Coba Anda siasati dan pelajari materi-materi yang diatanyakan dalam UN yang pernah keluar pada tahun 2010, 2011, berikut prediksi atau perkiraan materi yang akan keluar pada UN tahun 2012.
Pada dasarnya materi UN yang keluar setiap tahun hampir sama. Oleh karena itu, kita harus pandai-pandai mencermati dan memahaminya serta bagaimana contoh-contoh soal yang pernah keluar dalam UN tersebut. Anda diharapkan mendapat gambaran apa materi serta bagimana contoh soal yang akan ditanyakan dalam UN nanti. Silakan Anda mempelajari , mencermati, dan berlatih menjawab soal-soal yang pernah keluar dan prediksi soal yang kemungkinan keluar dalam UN yang akan datang.
Pemetaan Materi UN Bahasa Indonesia 2010 dan 2011
Program IPA dan IPS
No. | Pemetaan UN 2010 | No. | Pemetaan UN 2011 |
Materi/Indikator | Materi/Indikator | ||
1 | menjawab pertanyaan isi bacaan | 1 | Menentukan ide pokok paragraf |
2. | menentukan kalimat fakta dalam pargraf | 2. | Menentukan kalimat fakta dalam paragraf |
3. | menentukan ide pokok paragraf | 3. | Menentukan utama paragraf |
4. | menentukan kalimat utama dalam paragraf | 4. | menentukan kalimat tidak padu dalam paragraf |
5. | menentukan kalimat penjelas yang tidak mendukung kalimat utama | 5. | menentukan hal pokok dalam esai |
6. | menentukan makna istilah dalam paragraf | 6. | menentukan makna diksi dalam puisi |
7. | menyimpulkan isi paragraf | 7. | menentukan maksud puisi |
8. | menentukan opini penulis dalam tajuk rencana | 8. | menentyukan suasana dalam puisi |
9. | menentukan pernyatan deskripsi tabel atau grafik | 9. | Masalah yang diungkapkan dalam drama |
10. | menentukan simpulan tabel/grafik | 10. | menentukan maksud gurindam |
11. | menentukan isi kutipan hikayat | 11. | menentukan watak tokoh dalam cerpen |
12. | menentukan karakteristik sastra Melayu klasik | 12. | menjawab pertanyaan isi wacana |
13. | menemukan nilai moral dalam kutipan hikayat | 13. | memahami isi pokok wacana |
14. | menentukan amanat dalam kutipan hikayat | 14. | menentukan maksud isi hikayat |
15. | menemukan manat dalam cerpen | 15. | menentukan hal yang dapat diteladani dalam hikayat |
16. | menentukan nilai moral dalam kutipan cerpen | 16. | menentukan amanat dalam hikayat |
17. | menentukan sudut pandang dalam kutipan novel | 17. | mendeskripsikan isi tabel/grafik |
18. | menentukan watak tokoh dalam novel | 18. | menentukan kesimpulan isi tabel/grafik |
19. | menentukan deskripsi watak tokoh dalam novel | 19. | menentukan tujuan penulis dalam menyampaikan informasi |
20. | menemukan masalah pokok dalam kutipan drama | 20. | menyimpulkan isi tajuk rencana |
21. | menentukan maksud isi gurindam | 21. | menentukan keteladan seorang tokohj |
22. | menentukan makna diksi dalam puisi | 22. | memahami pertanyaan isi wacana |
23. | menentukan maksud dalam puisi | 23. | menentukan makna istilah dalam paragraf |
24. | menentukan amanat dalam pusi | 24. | menentukan kalimat simpulan esai sastrta |
25. | menentukan tema dalam puisi | 25. | melengkapi paragraf dengan peribahasa |
26. | menentukan maksud yang terungkap dalam paragraf | 26. | menentukan kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan |
27. | melengkapi paragraf dengan kata penghubung yang tepat | 27. | menentukan kalimat kritik yang sesuai dengan suatu pernyataan |
28. | menentukan penulisn kata serapan yang tepat | 28. | melengkapi dialog dengan kalimat yang tepat |
29. | mengubah kata tidak baku menjadi baku | 29. | menentukan alasan penulisan sebuah resensi |
30. | melengkapi paragraf dengan kata berimbuhan yang tepat | 30. | menentukan kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan |
31. | memperbaiki kalimat sumbang dalam paragraf deskripsi | 31. | menentukan kalimat rumusan masalah yang sesuai dengan tofik tersaji |
32. | melengkapi paragraf dengan frase ajektiva | 32. | melengkapi paragraf dengan kalimat akibat |
33. | menentukan simpulan paragraf analogi | 33. | melengkapi kalimat dengan istilah yang tepat |
34. | melengkapi simpulan paragraf generalisasi | 34. | melengkapi kalimat dengan ungkapan yang tepat |
35. | melengkapi paragraf dengan pernyatan yang berupa akibat | 35. | memperbaiki kalimat tidak efektif |
36. | menentukan simpulan silogisme yang tepat | 36. | menentukan kalimat pemecahan masalah sesuai dengan latar belakang |
37. | melengkapi paragraf dengan ungkapan yang tepat | 37. | melengkapi paragraf dengan kalimat persuasif |
38. | menyusun kalimat acak menjadi paragraf yang padu | 38. | melengkapi paragraf dengan kalimat yang tepat |
39. | mekengkapi teks pidato dengan kalimat p[ersuasi | 39. | menentukan simpulan silogisme yang tepat |
40. | menentukan kalimat latar belakang yang tepat dari tema tertentu | 40. | menentukan simpulan paragraf generalisasi |
41. | mengganti kata kias dengan istilah yang tepat | 41. | menentukan penulisan judul karangan yang tepat |
42. | menentukan perbaikanb kalimat tidak efektif | 42. | menentukan simpulan paragraf analogi |
43. | menentukan penulisan judul karang ilmiah yang tepat | 43. | memperbaiki penutup surat lamaran pekerjaan yang tidak tepat |
44. | menentukan kalimat pembukan surat lamaran pekerjaan yang tepat | 44. | melengkapi paragraf deskripsi dengan kalimat yang tepat |
45. | menentukan penulisan identitas diri dalam surat lamaran kerja yang tepayt | 45. | melengkapi paragraf dengan kalimat bermajas yang tepat |
46. | memperbaiki kalimat penutup surat lamaran kerja | 46. | melengkapi paragraf dengan frase ajektiva |
47. | menentukan kalimat resnsi yang menyatakan keunggulan | 47. | melengkapi paragraf dengan kata berimbuhan yang tepat |
48. | melengkapi paragraf dengan kalimat bermajas yang tepat | 48. | melengkapi paragraf dengan kata yang baku |
49. | melengkapi kalimat dialog dalam drama | 49. | menentukan penulisan kata serapan yang tepat |
50. | menentukan kalimat kritikan yang tepat dalam kritik esai | 50. | melengkapi paragraf dengan kata penghubung yang tepat |
Catatan : Adanya paket-paket soal itu hanya pemutaran urutan nomor soal atau materi,
sedangkan pokok-pkok materinya sama saja
Prediksi Pemetaan Materi UN Bahasa Indonesia 2012
Program IPA-IPS/Keagamaan
No. | Pemetaan UN 2012 Paket 1 (A) | Prediksi Pemetaan UN 2012 Paket 2 | |
Materi/Indikator | Materi/Indikator | ||
1. | ide pokok pargraf | 1. | menentukan masalah dalam grafik |
2. | arti istilah dalam paragraf | 2. | menentukan gagasan utama paragraf |
3. | menentukan kalimat tanya dalam paragraf | 3. | arti istilah dalam paragraf |
4. | masalah dalam grafik/tabel | 4. | menentukan fakta dan opini |
5. | pernyataan isi grafik/tabel | 5. | menentukan judul wacana |
6. | simpulan pargaraf induktif | 6. | pertanyaan isi paragraf |
7. | kalimat tidak padu dalam paragraf deduktif | 7. | kalimat tanya sesuai isi paragraf |
8. | masalah dalam tajuk rencana | 8. | menentukan isi paragraf |
9. | opini tajuk rencana | 9. | masalah tajuk rencana |
10. | kalimat sebab akibat dalam paragraf sebab-akibat | 10. | pandang penulis dalam tajuk rencana |
11. | kalimat rincian, contoh, atau alasan dalam paragraf | 11. | menentukan simpulan prgf generalisasi |
12. | kalimat utama paragraf | 12. | melengkapi paragraf deskripsi |
13. | menjawab isi pertanyaan paragraf | 13. | menentukan kalimat utama |
14. | menentukan topik teks pidato | 14. | topik teks pidato |
15. | kalimat ajakan dalam teks pidato | 15. | isi cerita melayu klasik |
16. | isi cerita melayu klasik | 16. | amanat cerita melayu klasik |
17. | amanat cerita melayu klasik | 17. | nilai-nilai cerita melayu klasik |
18. | nilai-nilai cerita melayu klasik | 18. | menentukan konplik dalam cerpen |
19. | menentukan konplik dalam cerpen | 19. | peneyebab konplik dalam cerpen |
20. | peneyebab konplik dalam cerpen | 20. | akibat konplik dalam cerpen |
21. | akibat konplik dalam cerpen | 21. | watak tokoh dalam novel |
22. | watak tokoh dalam novel | 22. | deskripsi watak tokoh dalam novel |
23. | deskripsi watak tokoh dalam novel | 23. | nilai novel/cerpen terjemahan |
24. | nilai novel/cerpen terjemahan | 24. | menentukan hal yang diresensi |
25. | amanat cerpen/novel terjemahan | 25. | menentukan isi puisi |
26. | menentukan hal yang diresensi | 26. | majas dalam larik puisi |
27. | menentukan isi puisi | 27. | arti makna lambang dalam puisi |
28. | arti makna lambang dalam puisi | 28. | melengkapi kalimat rumpang paragraf deskripsi |
29. | majas dalam larik puisi | 29. | menentukan simpulan paragraf |
30. | melengkapi kalimat rumpang paragraf deskripsi | 30. | melengkapi prg analogi |
31 | melengkapi kalimat rumpang paragraf induktif | 31 | melengkapi silogisme |
32. | melengkapi pernyaan umum paragraf deduktif | 32. | menentukan kalimat persuasi dlm paragraf |
33. | melengkapi simpulan paragraf analogi rumpang | 33. | kata penghubung korelatif |
34. | melengkapi silogisme rumpang | 34. | kata baku dan tidak baku |
35. | kalimat persuasi rumpang dalam paragraf pesuasi | 35. | imbuhan memper-kan, memper-i |
36. | kata penghubung korelatif | 36. | penggunaan ungkapan |
37. | kata tidak bauku menjadi baku | 37. | menentukan arti peribahasa |
38. | imbuhan memper-kan, meper-i,diper-kan, di-per-i | 38. | frase atribut berimbuhan |
39. | ungkapan dalam pragraf | 39. | pemrian identitas pelamar |
40. | peribahsa dalam dialog | 40. | kalimat penutup surat lamaran kerja |
41. | majas dalam dialog | 41. | latar belakang karya tulis |
42. | pembuka | 42. | penulisan judul karya ilmiah |
43. | pemrian identitas pelamar | 43. | melengkapi paragraf narasi rumpang |
44. | penutup | 44. | menyusun kalimat acak jadi paragraf |
45. | kalimat kritik dalam esai yang tepat | 45. | menentukan kalimat resensi |
46. | latar belakang karya ilmiah | 46. | menentukan isi berita |
47. | penulisan judul karya ilmiah | 47. | tanggapan isi berita |
48. | menyusun kalimat acak jadi paragraf | 48. | pokok maslah dlam artikel |
49. | melengkapi paragraf narasi rumpang | 49. | kalimat kritik dalam esai yang tepat |
50. | menentukan kalimat resensi | 50. | sanggahan dalam diskusi |