“…olahraga mempunyai arti yang sangat penting dalam membangun watak bangsa, character of the nation”
Dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional yang ke-22 ini, tanggal 9 September telah kita putuskan sebagai Hari Olahraga Nasional. Tanggal itu dikaitkan dengan peresmian penggunaan kembali Stadion Sriwedari di Surakarta, setelah mengalami pemugaran sarana dan prasarananya.
Sebagaimana kita ketahui, stadion itu mempunyai nilai sejarah bagi bangsa kita, khususnya bagi masyarakat olahraga. Di stadion itulah untuk pertama kalinya kita menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional yang pertama dalam suasana revolusi dan perang kemerdekaan di tahun 1948.
Kita akan sadar bahwa para pendahulu sungguh-sungguh telah memikirkan, betapa pentingnya kegiatan olahraga bagi sebuah bangsa yang merdeka. Dalam suasana revolusi dan perang kemerdekaan, para pendahulu kita tidak melupakan bahwa olahraga mempunyai arti yang sangat penting dalam membangun watak bangsa, character of the nation.
Proklamator dan Presiden kita yang pertama, Insinyur Soekarno, Bung Karno, berulang kali mengatakan bahwa, olahraga adalah bagian dari nation and character building. Artinya, olahraga adalah bagian dari upaya kita untuk membangun bangsa yang sekaligus membangun wataknya.
Olahraga Membangun Karakter Bangsa
Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang maju apabila kita memiliki lima karakter. Yang pertama, apabila bangsa kita memiliki mental, kepribadian yang baik, bersemangat, tidak mudah menyerah, ulet dan tahan banting, itu yang pertama. Yang kedua, apabila jasmaninya sehat dan kuat. Yang ketiga, apabila cerdas dan terampil. Pintar saja tidak cukup kalau kita tidak bisa bekerja cerdas dan terampil. Ciri yang keempat, kalau kita hidup rukun dan bersatu. Hidup harmonis dalam kemajemukan. Dan yang kelima, Indonesia akan maju jika dalam era globalisasi ini, kita menjadi bangsa yang adaptif untuk menyesuaikan diri, inovatif, punya kreasi, dan kompetitif, produkti.
Olahraga sekali lagi, memang bukan saja membangun kesehatan jasmani yang sangat diperlukan oleh suatu bangsa, tetapi juga membangun watak dan kepribadian bangsa menjadi bangsa yang sportif. Kegiatan olahraga tunduk pada aturan-aturan yang telah disepakati bersama. Semua aturan itu wajib dipatuhi oleh olahragawan, kalau tidak mereka akan diskualifikasi.
Kita masih perlu meningkatkan kecintaan masyarakat kita kepada olahraga. Karena itulah, pemerintah terus mendorong dilakukannya kegiatan olahraga, baik di sekolah-sekolah, di kantor-kantor pemerintah dan swasta, maupun di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Sebab itulah, dalam Kabinet Indonesia Bersatu sekarang ini, saya menghidupkan lagi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, agar kegiatan olahraga dapat dikoordinasikan secara lebih baik, baik perencanaan, sosialisasi, maupun penyelenggaraannya.
Tentu kegiatan olahraga tidak semata-mata harus dikaitkan dengan pertandingan dan kompetisi. Masyarakat awam yang bukan tergolong olahragawan pun, harus terus didorong rasa kecintaannya kepada olahraga, agar jasmani dan rohani mereka menjadi sehat. Dengan jasmani dan rohani yang sehat itu, masyarakat akan memiliki semangat yang tinggi untuk bekerja, baik untuk memenuhi kebutuhan dirinya, maupun untuk membangun masyarakat, bangsa dan negara.
Saya memandang tepat tema peringatan Hari Olahraga Nasional ini, yaitu “Pembangunan Olahraga menuju Masyarakat Madani”. Masyarakat yang kita tuju adalah masyarakat yang beradab, masyarakat yang menjunjung nilai-nilai luhur, masyarakat yang demokratis dan menjunjung tinggi norma-norma hukum. Itulah karakter masyarakat madani. Masyarakat madani adalah juga masyarakat yang adil, aman dan damai serta sejahtera lahir dan batin.
Prestasi Olahraga, Prestasi Bangsa
Suatu hal yang tidak boleh kita lupakan ialah, olahraga sesungguhnya memainkan peranan penting untuk mengharumkan nama bangsa. Prestasi gemilang yang diraih oleh tim olahraga suatu negara, otomatis akan menaikkan citra bangsa dan negara itu di mata masyarakat internasional. Citra yang baik akan mendorong percepatan pembangunan ekonomi negara kita. Karena itulah, saya mendorong berbagai cabang olahraga dapat terus meningkatkan prestasi para atletnya.
Kita juga harus memikirkan para veteran olahragawan, ketika mereka tidak lagi aktif dalam kegiatan olahraga. Di sini ada Menteri Sosial, ada Menteri Pemuda dan Olahraga, mari kita pikirkan bersama, bagaimana kita bisa memberikan ucapan terima kasih kepada para veteran atlet yang telah berjasa di waktu yang lalu. Kita harus menghargai mereka, lebih-lebih di usia senja, mengingat jasa-jasa mereka dalam meraih prestasi olahraga yang telah mengharumkan nama bangsa.
Tadi, saudara Menteri Pemuda dan Olahraga mengatakan, lagu Kebangsaan Indonesia Raya diperdengarkan di luar negeri hanya dalam peristiwa-peristiwa tertentu. Kunjungan Kenegaraan Kepala Negara Indonesia, yang kedua apabila olahragawan kita meraih prestasi, medali emas dalam kompetisi. Beberapa saat yang lalu, dua kali lagu Kebangsaan Indonesia diperdengarkan di Amerika Serikat, ditonton oleh masyarakat seluruh dunia melewati televisi, bangga kita. Oleh karena itulah, begitu tim bulutangkis kita di Cengkareng, saya menelpon Saudara Menteri Olahraga, saya akan menyambut mereka di istana, sekarang juga.
Dalam pertandingan di Beijing, tim olahraga bulutangkis, saya lepas di istana. Meskipun waktu itu belum berhasil menjadi juara pertama, saya tetap menyambutnya bersama Pimpinan DPR, karena mereka telah berjuang dengan sungguh-sungguh. Saya katakan waktu itu, kekalahan ini adalah kemenangan yang tertunda, karena saya melihat langsung betapa kita berjuang, Tuhan Maha Besar, tidak lama kemenangan datang di Amerika Serikat. Bagi sebatas seremonial belaka, tepat dan wajib hukumnya seorang Kepala Negara atas nama 220 juta rakyat Indonesia mengucapkan terima kasih dan penghargaan bagi mereka-mereka yang mengumandangkan Indonesia Raya.
Revitalisasi Sarana dan Prasarana Olahraga
Kita pun harus membangun dan memperbaiki sarana-sarana olahraga yang kita miliki agar kita dapat menjadi tuan rumah penyelenggaraan berbagai turnamen bertaraf internasional. Saya menyambut gembira rencana Badan Pengelola Gelora Bung Karno yang akan dilakukan renovasi menyeluruh Stadion Utama Senayan, agar kita siap menjadi tuan rumah kejuaraan sepakbola untuk memperebutkan Piala Asia tahun 2007 nanti. Bukan mustahil, suatu saat nanti kita dapat menjadi tuan rumah penyelenggaraan kompetisi sepakbola Piala Dunia. Kalau kita ingin mempersiapkan mulai sekarang, insya Allah, akan bisa suatu saat menjadi tuan rumah Piala Dunia, atau kita kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games, seperti tahun 1992 dan lain-lain.
Penyelenggaraan kegiatan turnamen olahraga, baik bertaraf nasional maupun internasional, haruslah mampu mendorong pembangunan ekonomi. Kegiatan itu harus dikaitkan dengan promosi, peningkatan volume perdagangan, investasi dan pariwisata. Kita harus menjadi bangsa yang cerdas, memanfaatkan setiap peluang yang kita miliki untuk mempercepat pembangunan ekonomi. Jangan kita lewatkan berbagai turnamen olahraga begitu saja, tanpa membawa dampak munculnya peluang dan kesempatan mengembangkan kegiatan ekonomi.
Saya ingin setiap ada turnamen, t-shirt, souvenir, bola, foto-foto, semua tolong digelar, agar itu menghidupkan kegiatan ekonomi kita, kegiatan usaha kecil dan menengah kita. Negara lain melakukan itu, kita harus bisa. Peluang akan banyak sekali di negeri kita untuk kegiatan seperti itu di waktu yang akan datang. Jadi sekali lagi kita jadikan semua untukmembawa kebaikan bagi pengembangan ekonomi kita.
Akhirnya saya mengajak segenap jajaran KONI dan seluruh induk cabang olahraga, serta pengelola berbagai fasilitas olahraga di pusat maupun di daerah, untuk sama-sama memikirkan upaya memajukan dunia olahraga kita. Saya yakin, suatu ketika nanti, kegiatan olahraga akan dapat membiayai dirinya sendiri, jika kegiatan itu dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan ekonomi. Pemerintah akan terus mendorong kemajuan olahraga. Namun, terus-terang, anggaran yang dimiliki pemerintah masih sangat terbatas. Kita belum mampu mengalokasikan dana yang besar untuk pembangunan di bidang olahraga, karena kita juga sedang berjuang mengatasi kemiskinan, keterbelakangan, dan lain-lain. Insya Allah, semakin kuat ekonomi kita, kita akan memberikan dukungan yang lebih besar kepada dunia olahraga kita.
Saya menyampaikan ucapan selamat kepada para atlet, pelatih, wasit, pembina, tokoh masyarakat, berbagai organisasi di daerah, termasuk Saudara Taufik Hidayat yang hari ini mendapatkan penghargaan dari pemerintah. Semoga semua sumbangan yang telah diberikan serta prestasi yang telah dicapai dapat ditingkatkan lagi di masa-masa yang akan datang.
Saya minta Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk meningkatkan koordinasi dan memasyarakatkan kegiatan olahraga. Kiranya semboyan “Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragaan masyarakat” dapat diwujudkan kembali dan dilaksakana dengan sebaik-baiknya. Semoga peringatan Hari Olahraga Nasional ini akan menjadi momentum kebangkitan olahraga nasional kita. Jayalah dunia olahraga kita!
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun buku panduan soal bahasa Indonesia ini.
Buku panduan koleksi dan prediksi ini penulis susun sebagai bahan persiapan para siswa kelas XII SMA/SMK atau alumni yang akan menghadapi ujian nasional bagi siswa kelas XII dan mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SMPTN) tahun 2012. Soal-soal dalam buku panduan ini diharapkan dapat memberikan latihan dan gambaran bagaimana sesungguhnya soal-soal ujian nasional dan soal-soal SMPTN tersebut.
Dalam buku panduan ini termuat bagaimana strategi mempelajari materi bahasa Indonesia menghadapi ujian nasional dan SMPTN. Bagian berikutnya disajikan koleksi soal-soal ujian nasional dan SMPTN tahun 2011 disertai soal-soal latihan prediksi yang diharapkan dapat memberikan gambaran untuk ujian nasional dan SMPTN tahun 2012.
Penulis menyadari bahwa dalam penyajian materi dan soal-soal dalam buku panduan ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, segala kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaanya akan penulis terima dengan senang hati. Mudah-mudahan buku panduan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi para siswa yang menggunakannya.
Bandung, Desember 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar .................................................................
2. Strategi Menguasai Materi Bahasa Indonesia UN dan
SEMUAWarga negara Indonesia wajib menguasai bahasa Indonesia, tetapi tidak semua warga Indonesia mampu berbahasa Indonesia. Oleh karena itu, dalam materi tes Ujian Nasional (UN) dan Seleksi Masuk Pergguruan Tinggi Negeri (SMPTN) selalu menyajikan Tes Kemampuan berbahasa diantaranya kemampuan Berbahasa Indonesia dan Tes Potensial Akademik.
Apakah Anda sudah menguasai materi bahasa Indonesia untuk menghadapi UN dan SMPTN?
Hati-hati, bahasa Indonesia yang diujikan dalam UN dan SMPTN berbeda dengan bahasa Indonesia yang dipergunakan dalam bahasa sehari-hari. Bahasa Indonesia (dalam pergaulan) tentu saja bukan bahasa Indonesia yang baku. Dalam bahasa Indonesia yang kita pergunakan sehari-hari banyak kata yang dalam pemakaiannya salah kaprah atau dalam penulisannya salah. Hal ini kurang disadari oleh pemakainya.
Contoh :
1. Kata acuh yang berarti perhatian, dalam bahasa sehari-hari sering diartikan kebalikannya yaitu tidak ada perhatian.
2. Penulisan maupun pengucapan kata yang benar yaitu seperti apotek kadang-kadang ditulis maupun diucapkan apotik.
Sebagian besar pelajar mengatakan, paling malas belajar mata pelajaran bahasa Indonesia. Alasannya karena sehari-hari saja sudah berbahasa Indonesia. Jadi, sudah menguasai materi terlebih dahulu, sebelum memulai belajar bahasa Indonesia.
Bagaimana Cara Mengatasinya ?
Ikutilah langkah-langkah berikut ini :
1. Jangan menganggap bahwa mata pelajaran bahasa Indonesia itu mudah. Hal ini akan membuat malas untuk memulai belajar bahasa Indonesia tersebut.
2. Pahami setiap pokok materi bahasa Indonesia, baik pada tes UN maupun SMPTN. Mata pelajaran UN dan SMPTN diharapkan dapat mengumpulkan skor lebih baik dan membantu mata pelajaran lainnya pada perhitungan skor kumulatif. Kita ketahui bahwa skor/nilai mata pelajaran bahasa Indonesia pada UN memiliki batas minimal yang harus diperoleh. Sedangkan pada SMPTN, skor/nilai bahasa Indonesia memiliki pengaruh yang sangat luar biasa untuk menentukan skor kumulatif mata pelajaran yang diujikan yakni pada kemampuan dasar, kemampuan bahasa dan kemampuan IPA atau IPS. Melihat pentingnya mata pelajaran bahasa Indonesia baik pada UN maupun SMPTN mudah-mudahan Anda akan termotivasi untuk mempelajari bahasa Indonesia dengan sungguh-sungguh.
3. Mengingat pentingnya tes kemampuan berbahasa, maka harus menyediakan waktu khusus untuk mempelajari bahasa Indonesia seperti menyediakan waktu untuk pelajaran lain.
4. Pelajari bahasa Indonesia dengan logika bukan sekedar dihapalkan.
T E K N I K M E M P E L A J A R I
BAHASA INDONESIA SMPTN ’2012
Sama halnya apabila kita mempelajari mata pelajaran yang lain seperti Matematika, IPS atau Biologi, dalam mempelajari bahasa Indonesia pertama-tama harus lebih dahulu dipahami istilah-istilah kebahasaan.
. Untuk mempermudah pemahaman, pilihlah istilah yang sering muncul dalam soal-soal SMPTN yang lalu. Apabila istilah-istilah kebahasaan tersebut telah dipahami, hapalkanlah kata-kata kunci atau ciri-ciri yang dimiliki oleh istilah-istilah itu.
Contoh :
1. Kalimat efektif dan kalimat rancu atau kontaminasi
Kalimat efektif cirinya : Menggunakan kata yang tidak berlebihan dengan makna yang jelas
Kita semua harus saling tolong-menolong. efektif ; Kita harus saling menolong.
Kalimat rancu contoh : Dalam rapat itu membicarakan masalah gotong royong. efektif; Dalam rapat itu dibicarakan masalah gotong royong. atau Rapat itu membicarakan masalah gotong royong.
2. Penulisan kata baku (sesuai EYD)
Contoh : standarisasi yang benar standardisai, aktifitas yang benar aktivitas
Langkah berikutnya, melatih pemahaman dan hapalan yang telah dimiliki untuk menyelesaikan soal-soal SMPTN yang telah lalu.
Langkah tersebut harus dilakukan. Jangan lupa perbanyak membaca kritis, yaitu membaca dengan tujuan memahami isi wacana. Bacalah artikel ilmiah maupun artikel populer, juga sekali-kali bacaan fiksi, bisa berupa prosa maupun puisi. Setiap selesai membaca, tentukan apa temanya, pokok pikirannya, bentuk karangannya berdasarkan isinya, kalimat utama setiap paragrafnya, jenis paragraf, juga membuat kesimpulan isi wacana yang dibaca tersebut. Kegiatan membaca kritis ini berguna untuk menyelesaikan soal-soal kemampuan berbicara, juga soal-soal sastra yang berupa apresiasi sebuah karya sastra.
Komposisi Materi dan Distribusi Soal SMPTN
M A T E R I
DISTRIBUSI SOAL
Keterampilan Bahasa
1-3
Ssintaksis/ tata kalimat
1-3
Semantik/ makna kata/istilah
1-2
Morfologi/ tata kata
1-3
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
1-4
Total
15 soal
Perhatikan ilustrasi berikut :
“Orang yang memakan bubur panas, tentu akan menyantap bubur dari bagian yang paling pinggir
(bagian yang dingin), kemudian ke bagian yang dalam (panas), yang tentu saja
tidak akan terasa begitu panas lagi.
Konsep orang yang memakan bubur tersebut dapat kita ibaratkan untuk mengerjakan soal-soal SMPTN, artinya kerjakan soal yang mudah dahulu, kemudian yang sulit, dengan tahapan seperti itu soal tidak akan terasa sulit lagi.
Begitu pun dalam mengerjakan soal-soal bahasa Indonesia, kerjakan soal-soal yang menguji daya ingat atau hapalan tentang istilah atau pemahaman. Istilah biasanya terdapat dalam soal-soal semantik, morfologi/ EYD.
Selesai mengerjakan soal-soal yang berkatagori mudah, langkah berikutnya ialah menyelesaikan soal-soal normal atau tingkat kesulitannya biasa. Pada soal tipe ini yang diujikan tentang pemahaman istilah yang dimiliki, aplikasi pemahaman dan daya ingat. Dalam soal EYD,sintaksis, semantik, biasanya terdapat soal tipe seperti ini.
Contoh :
Kalimat berikut yang ditulis sesuai EYD adalah ...
A.Dalam mengantisipasi terjadinya demonstrasi ribuan karyawan, yakni menuntut
kenaikan upah lembur jajaran direktur di perusahaan Metal Perkasa mengadakan
koordinasi bersama dengan para Mananjer.
B.Dalam mengantisipasi terjadinya demonstrasi ribuan karyawan, yakni menuntut
kenaikan upah lembur, jajaran Direktur di perusahaan Metal Perkasa mengadakan
koordinasi bersama dengan para mananjer.
C. Dalam mengantisipasi terjadinya demonstrasi ribuan karyawan, yakni menuntut
kenaikan upah lembur jajaran direktur di perusahaan Metal Perkasa mengadakan
koordinasi bersama dengan para mananjer.
D. Dalam mengantisipasi terjadinya demonstrasi ribuan karyawan, yakni menuntut
kenaikan upah lembur, jajaran Direktur di perusahaan Metal Perkasa mengadakan
koordinasi bersama dengan para Mananjer.
E. Dalam mengantisipasi terjadinya demonstrasi ribuan karyawan yakni menuntut
kenaikan upah lembur, jajaran direktur di Perusahaan Metal Perkasa mengadakan
koordinasi bersama dengan para Mananjer.
Penyelesaian :
Untuk menjawab soal ini kita harus memahami penulisan kata, huruf, dan penggunaan tanda baca.
Kunci jawaban E. sebelummkata yakni tidak perlu menggunakan koma (,)
Soal berikutnya yang harus dikerjakan ialah soal yang sulit. Pada soal tipe ini diujikan kemampuan menganalisis soal dengan menguraikan istilah yang telah dipahami atau dihapal. Pada soal semantik dan sintaksis. Biasanya soal-soal tipe ini pun tidak akan terasa sulilt.
2. Ia belum pernah mendapat penghargaan tertinggi.
Kalimat inti pada kalimat tersebut adalah .....
A. belum pernah
B. ia mendapat
C. pernah mendapat
D. mendapat penghargaan
E. penghargaan tertinggi
Penyelesaian :
Pertama-tama yang harus kita ingat ciri-ciri kalimat inti yang paling utama yaitu: Kalimat yang hanya terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Jadi, kalimat inti hanya akan terdiri dua kata.
Jawaban adalah B
Langkah berikutnya menganalisis kalimat tersebut, soal yang paling sulit yaitu soal yang berupa analisis permasalahan dan mencari alternatif terbaik untuk pemecahannya. Soal tipe ini terdapat dalam soal kemampuan berbahasa dan sintaksis.
Soal tipe ini berkisar 10% - 15%. Jadi bila mendapat kesukaran mengerjakannya, sebaiknya tinggalkan saja dulu.
3. Rumah itu terletak di sebuah bukit pada sebuah lembah. Dari tempat itu, pandangan dapat diarahkan ke aliran sungai yang berliku-liku, bukit-bukit berbatu, serta hamparan tanaman jagung dan kacang yang selalu menjanjikan panen yang baik. Bentuk karangan di atas adalah .....
A. narasi D. argumentasi
B. ekspresi E. persuasi
C. deskripsi
Penyelesaian :
Jika tidak terbiasa membaca kritis, tentu akan sulit menentukan bentuk karangan tersebut. Paragraf tersebut berisikan gambaran atau lukisan letak rumah, sehingga jawaban di atas adalah C.
URAIAN SINGKAT MATERI
BAHASA INDONESIA
SMPTN 2012
A. Tata Tulis/Ejaan
Tata tulis ejaan membahas aturan-aturan penggunaan bahasa secara tertulis. Pengungkapan ide atau gagasan ke dalam bahasa tertulis harus mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku. Kaidah atau aturan penggunaan bahasa tertulis secara lengkap dapat Anda baca dalam buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.
Kaidah-kaidah penggunaan ejaan bahasa Indonesia antara lain meliputi :
1. Penulisan dan Penggunaan Huruf.
Pokok bahasan ini meliputi :
a. Penulisan abjad ke dalam huruf yaitu mulai A sampai Z.
b. Penulisan huruf vokal (a, i, u, e, e, o)
c. Penulisan huruf diftong (ai, au, io)
d. Penulisan huruf konsonan (b, c, d, f, g, h, j, k, kh, l, m, m, p, q, r, s, t, s, v, w, y, z, ny, ng)
2. Penulisan dan penggunaan huruf besar.
Aturan untuk menuliskan huruf besar ini ada 13 ketentuan (lihat Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan).
3. Penulisan Huruf Miring.
a. Digunakan untuk penulisan nama buku, majalah dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.
Misalnya:
Dikutip dari surat kabar Pikiran Rakyat.
b. Digunakan untuk menegas-kan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
c. Untuk menuliskan kata nama-nama ilmiah, atau ungkapan asing, kecuali yang sudah disesuaikan ejaannya.
4. Penulisan Kata.
Aturan penulisan kata meliputi :
a. Penulisan Kata Dasar.
b. Penulisan Kata Turunan yang meliputi penulisan imbuhan (awalan, sisipan dan akhiran) harus ditulis serangkai dengan kata dasar atau bentuk dasar yang mengikuti-nya.
c. Penulisan Gabungan Kata.
· Penulisan gabungan kata yang berupa kata majemuk misal : duta besar, meja tulis, mata pelajaran, per-segi panjang, dsb.
· Penulisan gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai, misalnya: bumiputra, tunawisma, antarkota, dsb.
d. Penulisan Kata Serapan
Kata serapan yaitu kata-kata yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah yang sudah diserap dan di-jadikan bahasa Indonesia penulisan dan pengucapan-nya sudah disesuaikan dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Misalnya :
·atlet bukan atlit
·apotek bukan apotik
·nasihat bukan nasehat, dsb.
5. Pengunaan Tanda Baca
Penggunaan tanda baca meliputi:
a. Titik (.)
Aturan penggunaan tanda titik ini kurang lebih ada dua belas ketentuan (lihat ketentuan Umum, Ejaan yang di-sempurnakan).
b. Koma (,)
Kaidah Penggunaan tanda baca koma (,) ada 13 ketentuan (lihat ketentuan Umum, Ejaan yang di-sempurnakan).
c. Titik Koma ( ; )
d. Titik Dua ( : )
e. Tanda hubung ( - )
f. Tanda pisah ( _ )
g. Tanda elipsis ( ... )
h. Tanda kutip ( “ ... “ )
dan seterusnya (lihat Ketentuan Umum Ejaan Yang Disempurna-kan).
B. Tata Kata (Morfologi)
Tata kata atau morfologi yaitu ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk kata. Kaidah yang mencakup tata kata ini meliputi :
Makna proses afiksasi yaitu gramatikal yang timbul setelah terjadi pengimbuhan atau afiksasi.
Misalnya :
Xbatu ® afiksasi membatu ® makna menjadi
Xmakan ®afiksasi pemakan ®makna orang
Xbaik afiksasi memperbaiki ® makna membuat
C. Fungsi Proses Afiksasi
Fungsi proses afiksasi yaitu fungsi afiks dalam membentuk kata yang lebih kompleks. Kadang-kadang antara makna dan fungsi suatu afiks (imbuhan) sangat erat hubungan sehingga antara makna dan fungsi itu menjadi satu.
Misalnya :
Fungsi dan arti imbuhan per-an pada kata persatuan. Fungsi per-an yaitu membentuk kata benda, sedangkan arti imbuhan per-an pada kata pernyataan hasil bersatu.
D. Reduplikasi (Pengulangan)
Reduplikasi atau pengulangan yaitu proses pengulangan bentuk kata
1. Bentuk pengulangan kata :
a. Kata ulang utuh yaitu proses pengulangan seluruh kata dasar atau bentuk dasar.
Misalnya :
buku ® buku-buku
petani ® petani-petani
besar ® besar-besar
dsb.
b. Kata ulang sebagian yaitu proses pengulangan sebagian dari kata dasar atau bentuk dasar, atau suku kata dasar dari kata yang diulang.
Misalnya :
berjalan ® berjalan-jalan
menolong ® tolong - menolong
berkejaran ® berkejar-kejaran
dsb.
c. Kata ulang berimbuhan yaitu proses pengulangan sebuah kata yang disertai dengan proses pengimbuhan.
Misalnya :
Xbuah-buah + an ® buah-buahan
Xorang-orang + an ® orang-orangan
Xber + ramai-ramai ® beramai-ramai
d. Kata ulang berubah bunyi yaitu proses pengulangan kata disertai dengan perubahan bunyi, baik bunyi vokal maupun bunyi konsonan.
Misalnya :
X Perubahan bunyi vokal:
gerak ® gerak-gerik
balik ® bolak-balik
compang ® compang-camping
X Perubahan bunyi kon-sonan
sayur ®sayur-mayur
lauk ®lauk-pauk
beras ®beras-petas
2. Makna Proses Reduplikasi
Proses pengulangan sebuah kata secara gramatikal dapat mengakibatkan perubahan makna. Misalnya yang ditimbulkan oleh proses pengulangan antara lain :
a. Menyatakan banyak misalnya: buku-buku, rumah-rumah, rerumputan, tanam-tanaman, dsb.
b. Menyatakan menyerupai, misalnya : kuda-kudaan, orang-orangan, rumah-rumahan, dsb.
c. Menyatakan saling, misalnya : berkejar-kejaran, tolong-menolong, pukul-memukul, dsb.
d. Menyatakan agak, misalnya : kekanak-kanakan, kebarat-baratan, pening-pening, dsb.
e. Menyatakan kolektif atau jumlah misalnya: satu-satu, berpuluh-puluh, lima-lima, dsb.
f. Menyatakan intensitas atau menyatakan dalam keadaan :
·Intensitas kualitatif yaitu menyatakan nilai, misal-nya: baik-baik, besar-besar, pandai-pandai, dsb.
·Intensitas kuantitatif yaitu menyatakan jumlah, misalnya : gedung-gedung, banyak-banyak, meja-meja, dsb.
·Intensitas frekuentatif yaitu yang menyatakan kekerapan atau keseringan, misalnya : gerak-gerik, mondar-mandir, menggeleng-gelengkan kepala, dsb.
3. Fungsi Proses Reduplikasi
Fungsi proses reduplikasi sangat erat hubungannya dengan makna sehingga sulit dipisahkan.
Misalnya :
Fungsi atau arti kata ulang surat-menyurat menyatakan banyak macamnya.
E. Komposisi (Pemajemukan)
Komposisi atau juga kata majemuk. Kata majemuk yaitu paduan dua buah kata yang menimbulkan makna baru. Misalnya : rumah makan, kamar mandi, mata kaki, dsb.
Berdasarkan bentuknya komposisi atau kata majemuk dibagi menjadi dua:
a. Endosentris yaitu kata majemuk yang salah unsurnya menjadi inti atau dapat ditentukan. D (diterangkan) dan M (Menerangkan).
Misalnya :
mata kaki (mata = D, kaki = M)
orang tua (orang - D, tua = M)
rumah = D, makan = M)
b. Eksosentris yaitu kata majemuk yang tidak bisa ditentukan unsur intinya atau disebut pula kata majemuk setara.
Misalnya : suami istri, sanak saudara, hutan rimba, tua muda, dsb.
C. Tata Kalimat
Tata kalimat yaitu kaidah yang membahas seluk beluk ragam dan bentuk kalimat. Materi yang berkaitan dengan tata kalimat ini antara lain :
1. Frase
Frase adalah kelompok kata yang bersifat nonprediktif, maksudnya kelompok kata yang tidak menduduki jabatan subjek dan predikat. Frase merupakan unsur pembentuk kalimat.
Misalnya :
rumah baru, jalan kereta api, orang kaya.
2. Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri-sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial atas klausa.
Misalnya :
Ini rumah, dia pergi, anak malas, dsb.
3. Pola Kalimat
Pola kalimat yaitu susunan kalimat berdasarkan struktur tertentu, misalnya pola kalimat berdasarkan :
· SPOK (Subyek, Predikat, Objek dan Keterangan)
· DM (Diterangkan dan menerangkan)
· Pola dasar
KB + KK (Kata Benda + kata Kerja)
KB + KS (Kata Benda + Kata Sifat)
4. Ragam Kalimat
Ragam Kalimat yaitu macam-macam kalimat.
a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya memiliki satu pola kalimat. Salah satu jenis kalimat tunggal yaitu kalimat inti. Kalimat inti adalah kalimat yang hanya terdiri dari SP (Subyek dan Predikat). Sedangkan kalimat tunggal bisa terjadi lebih dari SP, mungkin terdiri dari SPOK.
Perhatikan contoh berikut :
·Dia pergi (Kalimat inti/kalimat tunggal)
·Dia pergi ke Jakarta kemarin. (Kalimat tunggal bukan kalimat inti).
b. Kalimat Luas
Kalimat luas adalah kalimat sederhana atau kalimat inti yang sudah diperluas. Jika perluasan kalimat sederhana itu membentuk pola kalimat baru maka perluasan itu akan membentuk kalimat majemuk. Tetapi jika perluasan kalimat tersebut tidak membentuk pola kalimat baru perluasan tersebut hanya membentuk kalimat tunggal.
Contoh :
·Ayah datang kemarin. (kalimat sederhana)
·Ayah datang kemarin bersama Ibu (kalimat luas/kalimat tunggal)
·Ayah datang ketika Ibu pergi ke pasar. (kalimat luas/kalimat majemuk).
5. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk dapat dibagi menjadi :
a. Kalimat Majemuk Setara (Koordinatif)
Kalimat Majemuk setara adalah kalimat majemuk yang kedudukan atau hubungan antara pola-pola kalimat itu setingkat atau sederajat.
Contoh :
·Saya belajar bahasa Inggris, sedangkan adik belajar bahasa Arab.
·Dia bukan adiknya, melainkan kakaknya.
b. Kalimat Majemuk bertingkat (subordinat)
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang kedudukan atau hubungan pola-polanya tidak setingkat.
Ada yang lebih tinggi disebut induk kalimat dan pola kalimat yang lebih rendah disebut anak kalimat.
Contoh :
·Ayah tidak mengetahui bahwa nenek sakit keras (Ayah tidak mengetahui = induk kalimat), nenek sakit keras = anak kalimat)
·Sewaktu saya datang, dia pergi dengan ibunya (Sewaktu saya datang = anak kalimat, dia pergi dengan ibunya = induk kalimat).
c. Kalimat Majemuk Campuran (Kombinasi koordinat dengan subordinat), yaitu kalimat majemuk yang terjadi dari perpaduan antara kalimat majemuk setara dengan kalimat majemuk bertingkat.
D. Tata Makna
Tata makna berkaitan dengan semantik yaitu ilmu yang mempelajari makna kata. Macam makna kata dapat dibagi menjadi :
a. Makna Leksikal yaitu makna kata yang sebenarnya yang dimaksud oleh si pemakai bahasa. Makna ini biasanya sebagaimana terurai dalam kamus. Misalnya :
·ajar adalah petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (dituruti)
·ajal adalah batas (waktu, hidup)
b. Makna Gramatikal yaitu makna kata yang timbul dalam struktur/susunan kata atau dalam konteks kalimat.
Misalnya :
pengajar ® adalah orang yang mengajar (pe+ajar). Jadi, makna gramatikal prefiks pe- yaitu menyatakan orang.
Berdasarkan sifatnya makna kata dapat dibagi menjadi :
a. Makna denotatif yaitu makna kata yang sebenarnya yang dimaksud oleh si pemakai bahasa. Ini merupakan sifat dari makna leksikal.
b. Makna konotatif yaitu makna rangkap, makna luas atau bukan makna yang sebenarnya. Makna konotatif akan jelas terlihat dalam makna gramatikal. Misalnya :
· Adik sedang menyiram bunga (bunga bermakna denotatif)
· Dialah bunga yang menjadi idamannya (bunga bermakna konotatif)
Sifat-sifat kata dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Sinonim, yaitu kata-kata yang bentuknya berbeda, tetapi memiliki makna yang sama atau mirip.
Misalnya :
benar = betul
cantik = tampan
jelek = buruk
tiba = datang, sampai
b. Antonim, yaitu kata-kata yang memiliki makna yang berlawanan.
Misalnya :
benar x salah
siang x malam
laki-laki x perempuan
baik x buruk
c. Hiponim, yaitu kata-kata khusus yang dicakup oleh sebuah kata umum (superordinat).
Misalnya :
Hiponim kata bunga yaitu mawar, melati, cempaka, anggrek, dsb.
d. Polisemi yaitu sebuah kata yang memiliki makna ganda atau banyak, tetapi masih dalam satu makna dasar yang sama.
Misalnya kata jatuh :
- Anak itu jatuh dari pohon sehingga jatuh sakit.
- Harga mobil dipasaran sedang jatuh.
- Pada caturwulan ini nilainya jatuh.
e. Makna Idiomatis.
Makna Idiomatis yaitu makna kata dalam ungkapan makna yang bersifat konotatif.
Misalnya :
keras kepala, tinggi hati, besar mulut, panjang tangan.
f. Makna Meluas dan Menyempit.
Makna meluas yaitu cakupan makna sekarang terasa lebih luas dibandingkan makna ter-
dahulu. Sedangkan makna menyempit yaitu makna sekarang terasa lebih sempit dibandingkan makna terdahulu.
Misalnya :
- Surat saudara sudah saya terima (kata saudara meluas)
- Silahkan bapak masuk (kata bapak meluas)
- Dia seorang sarjana fisika (kata sarjana menyempit)
- Adik dibelikan motor baru (kata motor menyempit)
g. Kata Khusus dan Kata Umum.
Kata khusus adalah yang cakupan makna-nya lebih khusus tidak mengandung makna lain di dalamnya. Sedangkan kata umum adalah yang masih mengandung atau mencakup kata lain di dalamnya.
Misalnya :
- binatang ® kata umum
- kucing, anjing, merpati ® kata khusus (hiponim)
E. Keterampilan Berbahasa
Keterampilan berbahasa meliputi aspek kemampuan berbahasa yang dikuasai oleh seseorang, antara lain:
1. Membaca
Membaca merupakan suatu aspek kemampuan untuk memahami suatu isi bacaan. Tentu saja setiap orang akan memiliki kemampuan membaca yang berbeda-beda. Hal-hal yang diujikan dalam kemampuan membaca ini antara lain :
1. Memahami isi bacaan
2. Memahami tema bacaan
3. Memahami kesimpulan isi bacaan
4. Pemahaman pikiran utama dan kalimat utama
5. Memahami fakta dan opini dalam bacaan
2. Menulis
Kemampuan menulis yang harus dipahami antara lain :
2. Memahami pengembangan paragraf (deduksi, induksi, generalisasi)
3. Memahami bahasa tulis seperti dalam surat-menyurat.
3. Keterampilan menggunakan bahasa (pragmatik)
Kemampuan menggunakan bahasa meliputi :
1. Pemakaian ragam bahasa yang sesuai dengan situasi dan kondisi
2. Penggunaan kalimat yang efektif, singkat, tepat dan benar
3. Mampu menggunakan kata penghubung secara tepat dan benar
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UN
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
JURUSAN IPA/IPS/KEAGAMAAN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
KEMAMPUAN YANG DIUJI
1. Membaca
Membaca secara kritis berbagai jenis wacana tulis teks nonsastra berbentuk grafik,artikel, tajuk rencana, laporan, karya ilmiah, teks pidato, berbagai jenis paragraf (naratif, deskriptif, argumentatif, persuasif dan eksposisi), serta teks sastra berbentuk puisi, hikayat, cerpen, drama, novel, biografi, karya sastra berbagai angkatan dan sastra Melayu Klasik.
1, Menentukan isi dan bagian-bagian
paragraf suatu artikel
2. Menentukan unsur paragraf
3.Menentukan isi paragraf, simpulan dan arti Istilah/kata dalam paragraf
4. Menentukan opini dalam tajuk rencana
5.Menentukan isi grafik, diagram, atau tabel
6.Menentukan unsur intrinsik dan isi hikayat sastra Melayu Klasik.
7. Menentukan unsur intrinsik cerpen
8. Menentukan unsur intrinsik novel
9. Menentukan masalah yangdiungkapkan
dan amanat dalam drama
10.Menentukan maksud gurindam
11. Menentukan unsur intrinsik puisi
12. Menentukan isi kutipan esai
2.Menulis
Menulis, menyunting, dan menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, perasaan, dan informasi dalam bentuk teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato, artikel/esai, proposal, surat dinas, surat dagang, memo, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya ilmiah, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, drama, novel, kritik, dan esai dengan mempertimbangkan kesesuaian isi dengan konteks, kepadanan, ketepatan struktur, ejaan, pilihan kata, dan penggunaan bahasa
13.Menentukan kata penghubung yang
tepatuntuk melengkapi paragraf.
14.Menentukan kata serapan untuk
melengkapi paragraf
15.Melengkapi paragraf dengan kata baku
16.Melengkapi paragraf dengan kata
berimbuhan
17.Melengkapi paragraf deskripsi dengan
kalimat yang sesuai
18.Melengkapi paragraf deskripsi dengan
frasa yang sesuai
19.Melengkapi paragraf analogi
20.Memperbaiki kalimat simpulan
generalisasi
21.Melengkapi paragraf sebab- akibat
22.Melengkapi silogisme dengan kalimat
yang tepat
23.Melengkapi paragraf narasi
24.Menyusun kalimat acak menjadi paragraf
25.Melengkapi teks pidato dengan kalimat
persuasif
26.Menentukan klimat latar belakang karya tulis
27.Memperbaiki kalimat yang mengandung
kata kias dalam sastra
28. Menentukan perbaikan kalimat rancu dalam
karya tulis
29. Menentukan judul karya tulis yang tepat
30. Menentukan kalimat yang sesuai dengan
konteks surat (isi dan bagian/struktur) dan
penulisan surat lamaran pekerjaan.
31. Menentukan kalimat resensi.
32. Melengkapi puisi dengan larik yang bermajas.
33. Melengkapi dialog teks drama dengan
peribahasa
34. Menentukan kalimat kritik sastra.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UN
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
JURUSAN BAHASA
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
KEMAMPUAN YANG DIUJI
1. Membaca
Memahmi secara kritis berbgai jenis
wacana tulis/teks nonsastra dan nonteks
(berbentuk grafik/tabel) artikel, tajuk
rencana, laporan, karya ilmiah, teks
esai, biografi, pidato dan berbebagai
jenis paragraf (naratif, deskkriptif,
argumentatif, eksposisi, dan persuasif).
·Menentukan ide pokok, fakta, dan opini paragraf
·Menentukan rangkuman , kalimat
pernyataan, dan kalimat pertanyaan,
yang sesuai dengan isi paragrafartikel
·Menentukan teks isi biografi
·Menentukan jawaban pertanyaan dan
simpulan teks
•Menentukan masalah, opini, dan
keberpihakan penulis tajuk rencana
• Menentukan pernyataan yang tepat dan simpulan iisi grafik/tabel
• Menentukan persamaan isi dan gagasan penulis tajuk rencana
•editorial
• Menentukan kalimat utama dan kalimat sumbang dalam paragraf.
• Menentukan kalimat persuasif dalam teks pidato
2. Menulis
Mengungkapkan gagasan,
pendapat, perasaan, informasi
dalam bentuk teks naratif,
deskruiptif, eksposisi,
argumentatif, persuasif, teks
pidato, surat dinas, surat
dagang,rangkuman, ringkasan,
notulen, laporan, dan karya
ilmiah dengan
mempertimbangkan kesesuaian
isi dengan konteks, kepaduan,
ketepatan struktur, ejaan, pilihan
kata, dan menyunting berbagai
jenis wacana tulis
•Melengkapi paragraf deskripsi
yang rumpang
• menyusun kalimat menjadi
sebuah paragraf eksposisi
• menentukan kalimat penjelas
sesuai dengan topik paragraf
argumentasi
• Melengkapi paragraf rumpang
• Menentukan rangkuman dialog
• Menentukan kalimat simpulan
dalam notulen
• Memperbaiki kalimat yang tidak
efektif
• Menentukan kalimat yang tepat
dalam surat lamaran pekerjaan
3. Kebahsaan
Menguasai berbagai komponen
kebahsaan dalam berbagai
bentuk tulisan
•Menggunakan kata berimbuhan,
frasa
• Menentukan pola kalimat
• Melengkapi kalimat dengan
klausa
• Menggunakan kata majemuk,
kata bermakna konotasi, kata
bermakna kias, dan kata
bermakna umum/khusus dalam
kalimat
• Memperbaiki ragam kalimat
yang tidak resmi
• Menyusun struktur poila klimat
yang tepat dan komunikatif
tentang wisata
• Menggunakan ungkapan yang
tepat dalam kalimat sederhana
tentang wisata.
• menggunakan ungkapan perintah
dalam transaksi dalam layanan
umum.
3. Kesastraan
Menguasai komponen-komponen
kesasstraan dalam menelaah
berbagai karya sastra
·Melengkapi puisi dengan memperhatikan majas, diksi dan rima
·Melengkapi kutipan cerpen
·Memperbaiki kalimat yang tidak padu dalam kutipan cerpen
·Menentukan kalimat resensi
·Melenegkapi prnulisan drama
·Menentukan kalimat esai sastra
·Menentukan kalimat kritik
·Menganalisis isi dan unsur intrinsik puisi
·Menentukan makna peribahasa dan ungkapan
·Menganalisis unsur intrinsik cerpen
·Menganalaisis unsur ektrinsik novel
ANALISIS PEMETAAN MATERI UN
TAHUN 2010 s.d. tahun 2011
DAN PREDIKSI MATERI UN 2012
Untuk menyiapkan diri dalam menghadapi UN tahun 2012 Anda diharapkan dapat
memahami materi yang diujikan dalam soal-soal tersebut. Jika Anda menguasai atau memahami materi yang ditanyakan dalam setiap soal pasti akan dapat menjawab sosl-soal dengan tepat dan akurat. Agar Anda mendapat gambaran materi apa saja yang harus dikuasai untuk menghadapi UN bahasa Indonbesia tahun 2012. Coba Anda siasati dan pelajari materi-materi yang diatanyakan dalam UN yang pernah keluar pada tahun 2010, 2011, berikut prediksi atau perkiraan materi yang akan keluar pada UN tahun 2012.
Pada dasarnya materi UN yang keluar setiap tahun hampir sama. Oleh karena itu, kita harus pandai-pandai mencermati dan memahaminya serta bagaimana contoh-contoh soal yang pernah keluar dalam UN tersebut. Anda diharapkan mendapat gambaran apa materi serta bagimana contoh soal yang akan ditanyakan dalam UN nanti. Silakan Anda mempelajari , mencermati, dan berlatih menjawab soal-soal yang pernah keluar dan prediksi soal yang kemungkinan keluar dalam UN yang akan datang.
Pemetaan Materi UN Bahasa Indonesia 2010 dan 2011
Program IPA dan IPS
No.
Pemetaan UN 2010
No.
Pemetaan UN 2011
Materi/Indikator
Materi/Indikator
1
menjawab pertanyaan isi bacaan
1
Menentukan ide pokok paragraf
2.
menentukan kalimat fakta dalam pargraf
2.
Menentukan kalimat fakta dalam paragraf
3.
menentukan ide pokok paragraf
3.
Menentukan utama paragraf
4.
menentukan kalimat utama dalam paragraf
4.
menentukan kalimat tidak padu dalam paragraf
5.
menentukan kalimat penjelas yang tidak mendukung kalimat utama
5.
menentukan hal pokok dalam esai
6.
menentukan makna istilah dalam paragraf
6.
menentukan makna diksi dalam puisi
7.
menyimpulkan isi paragraf
7.
menentukan maksud puisi
8.
menentukan opini penulis dalam tajuk rencana
8.
menentyukan suasana dalam puisi
9.
menentukan pernyatan deskripsi tabel atau grafik
9.
Masalah yang diungkapkan dalam drama
10.
menentukan simpulan tabel/grafik
10.
menentukan maksud gurindam
11.
menentukan isi kutipan hikayat
11.
menentukan watak tokoh dalam cerpen
12.
menentukan karakteristik sastra Melayu klasik
12.
menjawab pertanyaan isi wacana
13.
menemukan nilai moral dalam kutipan hikayat
13.
memahami isi pokok wacana
14.
menentukan amanat dalam kutipan hikayat
14.
menentukan maksud isi hikayat
15.
menemukan manat dalam cerpen
15.
menentukan hal yang dapat diteladani dalam hikayat
16.
menentukan nilai moral dalam kutipan cerpen
16.
menentukan amanat dalam hikayat
17.
menentukan sudut pandang dalam kutipan novel
17.
mendeskripsikan isi tabel/grafik
18.
menentukan watak tokoh dalam novel
18.
menentukan kesimpulan isi tabel/grafik
19.
menentukan deskripsi watak tokoh dalam novel
19.
menentukan tujuan penulis dalam menyampaikan informasi
20.
menemukan masalah pokok dalam kutipan drama
20.
menyimpulkan isi tajuk rencana
21.
menentukan maksud isi gurindam
21.
menentukan keteladan seorang tokohj
22.
menentukan makna diksi dalam puisi
22.
memahami pertanyaan isi wacana
23.
menentukan maksud dalam puisi
23.
menentukan makna istilah dalam paragraf
24.
menentukan amanat dalam pusi
24.
menentukan kalimat simpulan esai sastrta
25.
menentukan tema dalam puisi
25.
melengkapi paragraf dengan peribahasa
26.
menentukan maksud yang terungkap dalam paragraf
26.
menentukan kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan
27.
melengkapi paragraf dengan kata penghubung yang tepat
27.
menentukan kalimat kritik yang sesuai dengan suatu pernyataan
28.
menentukan penulisn kata serapan yang tepat
28.
melengkapi dialog dengan kalimat yang tepat
29.
mengubah kata tidak baku menjadi baku
29.
menentukan alasan penulisan sebuah resensi
30.
melengkapi paragraf dengan kata berimbuhan yang tepat
30.
menentukan kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan
31.
memperbaiki kalimat sumbang dalam paragraf deskripsi
31.
menentukan kalimat rumusan masalah yang sesuai dengan tofik tersaji
32.
melengkapi paragraf dengan frase ajektiva
32.
melengkapi paragraf dengan kalimat akibat
33.
menentukan simpulan paragraf analogi
33.
melengkapi kalimat dengan istilah yang tepat
34.
melengkapi simpulan paragraf generalisasi
34.
melengkapi kalimat dengan ungkapan yang tepat
35.
melengkapi paragraf dengan pernyatan yang berupa akibat
35.
memperbaiki kalimat tidak efektif
36.
menentukan simpulan silogisme yang tepat
36.
menentukan kalimat pemecahan masalah sesuai dengan latar belakang
37.
melengkapi paragraf dengan ungkapan yang tepat
37.
melengkapi paragraf dengan kalimat persuasif
38.
menyusun kalimat acak menjadi paragraf yang padu
38.
melengkapi paragraf dengan kalimat yang tepat
39.
mekengkapi teks pidato dengan kalimat p[ersuasi
39.
menentukan simpulan silogisme yang tepat
40.
menentukan kalimat latar belakang yang tepat dari tema tertentu
40.
menentukan simpulan paragraf generalisasi
41.
mengganti kata kias dengan istilah yang tepat
41.
menentukan penulisan judul karangan yang tepat
42.
menentukan perbaikanb kalimat tidak efektif
42.
menentukan simpulan paragraf analogi
43.
menentukan penulisan judul karang ilmiah yang tepat
43.
memperbaiki penutup surat lamaran pekerjaan yang tidak tepat
44.
menentukan kalimat pembukan surat lamaran pekerjaan yang tepat
44.
melengkapi paragraf deskripsi dengan kalimat yang tepat
45.
menentukan penulisan identitas diri dalam surat lamaran kerja yang tepayt
45.
melengkapi paragraf dengan kalimat bermajas yang tepat
46.
memperbaiki kalimat penutup surat lamaran kerja
46.
melengkapi paragraf dengan frase ajektiva
47.
menentukan kalimat resnsi yang menyatakan keunggulan
47.
melengkapi paragraf dengan kata berimbuhan yang tepat
48.
melengkapi paragraf dengan kalimat bermajas yang tepat
48.
melengkapi paragraf dengan kata yang baku
49.
melengkapi kalimat dialog dalam drama
49.
menentukan penulisan kata serapan yang tepat
50.
menentukan kalimat kritikan yang tepat dalam kritik esai
50.
melengkapi paragraf dengan kata penghubung yang tepat
Catatan : Adanya paket-paket soal itu hanya pemutaran urutan nomor soal atau materi,
sedangkan pokok-pkok materinya sama saja
Prediksi Pemetaan Materi UN Bahasa Indonesia 2012
Program IPA-IPS/Keagamaan
No.
Pemetaan UN 2012 Paket 1 (A)
Prediksi Pemetaan UN 2012 Paket 2
Materi/Indikator
Materi/Indikator
1.
ide pokok pargraf
1.
menentukan masalah dalam grafik
2.
arti istilah dalam paragraf
2.
menentukan gagasan utama paragraf
3.
menentukan kalimat tanya dalam paragraf
3.
arti istilah dalam paragraf
4.
masalah dalam grafik/tabel
4.
menentukan fakta dan opini
5.
pernyataan isi grafik/tabel
5.
menentukan judul wacana
6.
simpulan pargaraf induktif
6.
pertanyaan isi paragraf
7.
kalimat tidak padu dalam paragraf deduktif
7.
kalimat tanya sesuai isi paragraf
8.
masalah dalam tajuk rencana
8.
menentukan isi paragraf
9.
opini tajuk rencana
9.
masalah tajuk rencana
10.
kalimat sebab akibat dalam paragraf sebab-akibat
10.
pandang penulis dalam tajuk rencana
11.
kalimat rincian, contoh, atau alasan dalam paragraf